Lihat ke Halaman Asli

Lelakiku

Diperbarui: 23 Januari 2019   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mungkin ragamu belum sempat kutatap
Tapi lihatlah !
Pada selembar kertas ini
Kutulis untuk mewakili segala rasa yang ada.

Kau selalu menjadi gambaran lamunan ketika hati ingin merasakan hadirmu.
Namun !
Jika Tuhan berkehendak
Jika jarak tak lagi egois
Jika waktu menentukan
Ketika kau dan aku telah sampai pada pertemuan,
Ijinkan rasa ini untuk selalu menjadi rasa yang tetap ada,
Dan ketika jemariku telah kau rangkul,
Berjanjilah pada jiwa dan raga agar selalu menjadi tuan untuk rindu yang terarah,
Jadilah sempurnah untuk saling melengkapi.

Rangkullah rasa ini untuk selalu kita abadikan dengan cinta,
Sebab, kau dan aku akan saling mencintai ketika rasa tak kita abaikan.

Biarlah hati saat ini mencengkam rasa yang belum juga tersampaikan dengan nyata,
Sebab, kontradiksi antara jarakmu dan jarakku membuat rindu selalu bertumpuk.

Mungkin rasaku terlalu instan untuk kunyatakan,
Karena raga tak dapat terlalu lama mendendam rasa pada hati yang selalu resah dengan rasa

Diatas selembar kertas ini,
Kutuai semua rasa yang belum sempat kulampiaskan dengan nyata,
Berharap rasamu akan selaras dengan rasaku.

Terimakasih telah menjadi rasaku yang menghadirkan cinta.
Hadirmu akan selalu kunanti pada ujung penantian

Masohi,22 januari 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline