Lihat ke Halaman Asli

Wahyuni Susilowati

TERVERIFIKASI

Penulis, Jurnalis Independen

Politisi Lebih Rentan terhadap Covid-19?

Diperbarui: 23 Maret 2020   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak politisi yang masih enggan mengisolasi diri sebelum terbukti positif Covid-19 (doc.CNN.com, 123RF.com/ed.Wahyuni)

Setidaknya ada dua politisi sekaligus pejabat publik di Indonesia yang secara luas diberitakan positif Covid-19, yaitu Menhub Budi Karya dan Walikota Bogor Bima Arya. 

Secara global, menurut profesor biologi sistem komputasi di University College London Francois Balloux, di antara 121.061 yang telah terinfeksi oleh virus Covid-19 ditemukan bahwa banyak di antaranya berasal dari kalangan politisi (TIME, 11 Maret 2020).

Di Iran per 25 Februari 2020 kepala gugus tugas anti-korona Iran, Iraj Harirchi didiagnosis positif Covid-19 paska menjalankan tugasnya menangani wabah itu. 

Selanjutnya 20 anggota parlemen Iran telah terinfeksi dan diisolasi, setidaknya dua telah meninggal. Kepala organisasi manajemen krisis Iran Esmail Najjar mengalami nasib serupa dengan Harirchi.

Sementara di Eropa Covid-19 pun menjangkiti kalangan politisi senior di Perancis, Inggris, Spanyol dan Italia. Menteri Kebudayaan Prancis Franck Riester dinyatakan positif pada 9 Maret 2020 setelah menghadiri sebuah pertemuan nasional dan Menteri Kesehatan Inggris Nadine Dorries dinyatakan positif paska sebuah agenda bersama. Perdana Menteri Boris Johnson serta politisi terkemuka lainnya.

Di Spanyol Sekjen partai sayap kanan Vox , Javier Ortega Smith, juga terinfeksi dan menyerukan penutupan Kongres Deputi Spanyol. Lalu di Italia, yang merupakan negara dengan jumlah kematian dan kasus terbanyak di luar China, pemimpin Partai Demokrat Italia Nicola Zingaretti mengumumkan dalam video Facebook yang diunggah pada 7 Maret 2020 bahwa ia juga telah terjangkit virus tersebut.

Salah satu penyebab rentannya para politisi pada Covid-19 adalah karena mereka,"... berhubungan dengan banyak orang lebih sering dibanding anggota masyarakat lainnya," kata Balloux. "Mereka selalu berjabat tangan... "

Tingginya jumlah politisi yang terdeteksi positif juga dimungkinkan karena mereka lebih cepat mengakses layanan deteksi coronavirus dibanding warganegara kebanyakan yang memilih dites setelah merasakan gejala yang mencurigakan. Selain itu fakta bahwa banyak politisi sudah berusia lanjut juga ditengarai membuat mereka lebih rentan.

Ironisnya meski persentase politisi yang positif Covid-19 di atas rata-rata, namun masih banyak organisasi politik di seluruh dunia yang tetap menjalankan aktifitas seperti biasa dan hal itu riskan memperluas penyebaran virus. Banyak politisi yang enggan melalukan karantina mandiri.

. "Sungguh ironis bahwa orang-orang (para politisi) yang membuat pedoman (karantina Covid-19) malah tidak mematuhinya."Papar Balloux.

*




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline