Lihat ke Halaman Asli

Ryan Ganafi

Mahasiswa

Perihal Memaafkan

Diperbarui: 3 Oktober 2022   17:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

  Memaafkan adalah berjalan bersama bagi dua pihak yang bermusuhan. Namun jalan itu tidak akan terwujud jika tidak ada ketulusan. Orang yang menyakiti harus tulus menyatakan kepada orang yang disakiti bahwa dia tidak akan menyakiti hatinya lagi. Sedangkan orang yang disakiti harus percaya bahwa orang yang meminta maaf memang akan menepati janji yang dibuat. Kedua belah pihak harus berjanji untuk berjalan bersama pada masa yang akan datang dan saling membutuhkan.

        Memaafkan adalah proses yang berjalan perlahan dan memerlukan waktu. Semakin akut rasa sakit hati seseorang, maka semakin lama waktu yang diperlukan olehnya untuk memaafkan orang bersalah kepadanya. Kadang-kadang dia melakukannya dengan perlahan-lahan sehingga melewati garis batas tanpa menyadari bahwa dia sudah melewatinya.

        Memaafkan dapat terjadi ketika orang yang disakiti berusaha memahami dam meredakan situasi kemarahan. Meskipun sering kali tidak mudah, dia perlu terus menerus memaafkan dirinya sendiri agar tidak ada penyesalan yang tersimpan didalam hatinya.

        Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan. Namun seseorang biasanya lebih mudah memaafkan orang lain yang bersalah kepadanya daripada memaafkan diri sendiri. Padahal memaafkan diri sendiri merupakan hal yang lebih penting dan perlu dilakukan lebih dahulu sebelum orang lain.

Seni Memaafkan 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline