Lihat ke Halaman Asli

Rustian Al Ansori

TERVERIFIKASI

Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Festival Literasi, Desa Sempan Bangkit dari Pandemi

Diperbarui: 12 November 2021   03:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyerahan penghargaan kepada pemenang lomba (dokpri)

Pandemi Covid-19 bukan halangan untuk terus mengedukasi masyarakat melalui kegiatan festival Fliterasi. 

Mengambil kesempatan kondisi melandainya angka Covid-19 di Kabupaten Bangka pengelola perpustakaan mengambil inisiatip menggelar berbagai lomba di perpustakaan Bukut 7 desa Sempan.

Lomba yang berlangsung di perpustakaan itu dalam rangka bulan bahasa dan memperingati hari pahlawan. Mulai dari lomba menulis dan membaca puisi serta cerita pendek (cerpen) hingga lomba kuliner.

Warga berkumpul di halaman perpustakaan Bukit 7 untuk menghadiri pembukaan festival literasi sejak pagi hari. Orang tua dan anak-anak usia Sekolah Dasar serta Sekolah Menengah Pertama antusias mengikuti lomba ini nenunjukkan kerinduan berliterasi.

Suasana di halaman perpusrakaan Bukit 7 saat lomba (dokpri)

Saya hadir untuk kedua kalinya dalam kegiatan yang diselenggarakan perpustakaan desa Sempan yang merupakan salah satu desa penerima manfaat sebagai perpustakaan berbasis inklusi sosial dari Perpustakaan Nasional RI. Undangan kali ini berbeda suasananya setelah berbagai kegiatan literasi tertunda karena pandemi. 

Saya tidak sendiri yang diundang sebagai warga dari luar desa Sempan namun saya juga ditemani pustakawan berprestasi kabupaten Bangka yang pernah berpretasi di tingkat provinsi kepulauan Bangka Belitung yakni Yusnita dan Fitri. Kami diminta menjadi juri lomba menulis dan membaca puisi serta cerpen.

Masih besar minat literasi anak desa tetbukti dengan puluhan siswa SD dan SMP mengikuti lomba ini. Peserta yang menulis juga yang membaca tulisan karyanya sendiri tampil dengan berbagai ekspresi..

Fitri dan Yusnita ketika membacakan hasil lomba (dokpri)

Peserta mengekspresikan karyanya tentang sosok pejuang, mulai dari ungkapan kepada pejuangan kemerdekaan hingga pejuang yang ada dalam keluarga yakni ayah dan ibu. Berbagai ungkapan rasa dari gembira hingga haru biru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline