Lihat ke Halaman Asli

Rushans Novaly

TERVERIFIKASI

Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Tuhan Tak Menerima yang 1/2

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14114268681353509435

[caption id="attachment_325148" align="aligncenter" width="606" caption="sumber : shutterstocks.com"][/caption]

Inilah yang menginspirasi tulisan ini :

"Men moet zich geheel geven, gaheel ! De hemel verwerpt het geschacher van meer of minder." (Orang harus menyerahkan dirinya seluruhnya, ya seluruhnya ! Tuhan menolak yang setengah setengah )--

dr Tjipto Mangoenkoesoemo

dalam kehidupan kita, banyak hal yang pernah terjadi. Lihatlah daftar kehidupan yang sudah    kita lakukan. Kita mungkin menemukan cita cita atau mimpi yang tak tercapai, karir yang mandek, nilai IPK yang rendah,  Keluarga yang kurang harmonis dan lain lainnya.

Tanpa bermaksud menyederhanakan permasalahn hidup kita yang memang kompleks. Dari banyak perilaku hidup kita, dari apa yang selama ini kita kerjakan.

Satu hal yang terjadi pada kita, anda dan mungkin juga saya. Kita melakukan sesuatu 1/2 hati, tidak fokus, tidak serius, tidak profesional. Akhirnya kita terjebak pada situasi" asal jadi, asal jalan, asal punya kerjaan, asal punya pasangan, asal punya anak " . Asal-isme yang seperti itu akan berujung pada hasil . Kita akan mendapatkan hasil yang jauh dari maksimal, berkualitas rendah, cenderung melakukan jalan pintas untuk mencapai hasil.

Konsep Diri Totalitas.

Menjadi pribadi maksimal, pribadi fokus, pribadi yang melaksanakan dengan sepenuh hati dan jiwa adalah sebuah konsep diri dengan kaitan mental. Sudah banyak teori tentang konsep diri yang dibahas dan tulis para motivator, ahli perilaku, ahli kejiwaan . Namun apa yang ditulis para pakar tersebut belum menjadi apa apa sebelum konsep diri itu menjadi prilaku sehari hari. Implementasi konsep diri pada semua sisi kehidupan.

Fokuskan pada apa yang menjadi keinginan, cita cita kita. Kita perlu mengorbankan beberapa sisi kehidupan (berhati hati terhadap ini,jangan sampai menjadi masalah) Karena tanpa kita mengorbankan sisi kehidupan yang lain , Fokus kita akan terbelah dan pecah.

Seorang yang ingin bisa menulis dengan baik, ia memerlukan waktu berlatih untuk menulis. Ia harus mau mengorbankan waktunya yang lain. misalnya ia mengorbankan waktu tidurnya, mengurangi jam tidurnya. Sebagai ilustrasi seorang penulis yang baik akan menghabiskan waktu berjam jam untuk membaca dan mengkaji bahan dan referensi menulis. Totalitas membutuhkan pengorbanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline