Lihat ke Halaman Asli

RuRy

Lahir di Demak Jawa Tengah

Memaknai Momen Mahal "Kopdar" Bersama Legenda Kompasiana

Diperbarui: 10 Agustus 2022   07:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yogyakarta, 03/08/2022 | Dokumentasi Pribadi 

Setiap detik umur kita bertambah namun kesempatan masa hidup terus berkurang. Alasan itulah saya menyebut istilah "Kopdar" (kopi darat) sebagai momen yang mahal.

Pertama saya mengucapkan syukur kepada Sang Pencipta atas anugerah waktu juga kesehatan sebagai bukti keluasan rahmat dan kebesaran-Nya. Yang mana pada hari rabu (03/08/22) menjadi momen yang selama ini saya tunggu bertahun-tahun ingin bertemu dengan Bapak, guru, dan sumber inspirasi kita Bapak Tjiptadinata Effendi beserta Ibu.

Bagi para Kompasianer tentu sudah tidak asing lagi dengan beliau, tulisan-tulisannya ibarat makanan sarat gizi yang selalu dinanti untuk dikonsumsi. Banyak penulis di Kompasiana yang ingin bertemu bertatap muka langsung dengan Sang Maestro ini, namun terkendala waktu dan jarak.

Saya pribadi yang bekerja di Bali menyempatkan untuk bertemu beliau di acara 'Temu Kangen' di Jogja. Sungguh momen yang tak terlupakan berkesempatan bertemu sumber inspirasi dan penyebar virus literasi ini.

Selain itu, kesempatan berharga bertemu para penulis hebat Kompasiana diantaranya Bapak Ludiro Madu, Yose Revela, Tamita Wibisono, Ruang Berbagi, Ummu El Hakim, dan masih Banyak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Lingkungan pertemanan dan komunitas yang sehat juga bisa meningkatkan kualitas kehidupan. Dengan dukungan-dukungan dari teman maupun sahabat yang berpikiran positif, perasaan dan pikiran-pikiran berkembang yang ada di dalam diri kita dapat muncul. Sehingga, dampak yang didapatkan dari perasaan dan pikiran positif ini tentunya sangat mempunyai manfaat yang baik untuk kualitas kehidupan diri kita ke depannya.

Kopi darat sebagai ajang merawat hubungan pertemanan dan mempertegas eksistensi untuk selalu belajar satu sama lain, karena tiap orang punya potensi dalam diri masing-masing.

Beliau sosok yang rendah hati dan selalu ikhlas berbagi pengalaman hidup. Darinya juga banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik hikmahnya. Beliau berdua adalah pasangan dua insan yang serasi dan sangat menginspirasi, bagaimana kekompakan, perjuangan, kesetiaan dalam menjalani ritme-ritme hidup. Melalui tulisan-tulisannya kita mengenal hingga sampai bisa hadir bersama kita. Di usianya yang hampir 80'an tahun masih produktif menulis, sungguh luar biasa.

Cindera mata dari Australia | Dokumentasi pribadi


Meski berdomisili di Australia, namun Beliau tidak pernah melupakan saudara dan kerabatnya, tiap pulang ke Tanah Air penulis maestro Kompasiana ini padat agenda, kehadirannya selalu dinantikan oleh sahabat-sahabat yang tersebar di berbagai kota dan daerah di pelosok Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline