Mohon tunggu...
RuRy
RuRy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Demak Jawa Tengah

Orang biasa dari desa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Momen Mahal "Kopdar" Bersama Legenda Kompasiana

4 Agustus 2022   00:05 Diperbarui: 10 Agustus 2022   07:54 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yogyakarta, 03/08/2022 | Dokumentasi Pribadi 

Setiap detik umur kita bertambah namun kesempatan masa hidup terus berkurang. Alasan itulah saya menyebut istilah "Kopdar" (kopi darat) sebagai momen yang mahal.

Pertama saya mengucapkan syukur kepada Sang Pencipta atas anugerah waktu juga kesehatan sebagai bukti keluasan rahmat dan kebesaran-Nya. Yang mana pada hari rabu (03/08/22) menjadi momen yang selama ini saya tunggu bertahun-tahun ingin bertemu dengan Bapak, guru, dan sumber inspirasi kita Bapak Tjiptadinata Effendi beserta Ibu.

Bagi para Kompasianer tentu sudah tidak asing lagi dengan beliau, tulisan-tulisannya ibarat makanan sarat gizi yang selalu dinanti untuk dikonsumsi. Banyak penulis di Kompasiana yang ingin bertemu bertatap muka langsung dengan Sang Maestro ini, namun terkendala waktu dan jarak.

Saya pribadi yang bekerja di Bali menyempatkan untuk bertemu beliau di acara 'Temu Kangen' di Jogja. Sungguh momen yang tak terlupakan berkesempatan bertemu sumber inspirasi dan penyebar virus literasi ini.

Selain itu, kesempatan berharga bertemu para penulis hebat Kompasiana diantaranya Bapak Ludiro Madu, Yose Revela, Tamita Wibisono, Ruang Berbagi, Ummu El Hakim, dan masih Banyak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Lingkungan pertemanan dan komunitas yang sehat juga bisa meningkatkan kualitas kehidupan. Dengan dukungan-dukungan dari teman maupun sahabat yang berpikiran positif, perasaan dan pikiran-pikiran berkembang yang ada di dalam diri kita dapat muncul. Sehingga, dampak yang didapatkan dari perasaan dan pikiran positif ini tentunya sangat mempunyai manfaat yang baik untuk kualitas kehidupan diri kita ke depannya.

Kopi darat sebagai ajang merawat hubungan pertemanan dan mempertegas eksistensi untuk selalu belajar satu sama lain, karena tiap orang punya potensi dalam diri masing-masing.

Beliau sosok yang rendah hati dan selalu ikhlas berbagi pengalaman hidup. Darinya juga banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik hikmahnya. Beliau berdua adalah pasangan dua insan yang serasi dan sangat menginspirasi, bagaimana kekompakan, perjuangan, kesetiaan dalam menjalani ritme-ritme hidup. Melalui tulisan-tulisannya kita mengenal hingga sampai bisa hadir bersama kita. Di usianya yang hampir 80'an tahun masih produktif menulis, sungguh luar biasa.

Cindera mata dari Australia | Dokumentasi pribadi
Cindera mata dari Australia | Dokumentasi pribadi


Meski berdomisili di Australia, namun Beliau tidak pernah melupakan saudara dan kerabatnya, tiap pulang ke Tanah Air penulis maestro Kompasiana ini padat agenda, kehadirannya selalu dinantikan oleh sahabat-sahabat yang tersebar di berbagai kota dan daerah di pelosok Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun