Lihat ke Halaman Asli

Rudy W

dibuang sayang

Bahan Tongkat Komando Soekarno dari Tempat Keramat, Sakti?

Diperbarui: 16 Februari 2021   11:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Soekarno dengan tongkatnya (boombastis.com)


Kita tahu Ir. Soekarno adalah salah seorang legendaris pemimpin dunia. Segala sesuatu dari proklamator ini selalu disorot dan menarik perhatian. Banyak yang kagum pada sosok yang kharismatik ini.

Salah satu yang atensi itu adalah tentang tongkat yang terlihat sering dipegang oleh "Sang Putra Fajar" tersebut.

Sebenarnya pria kelahiran Surabaya, 6 Juni 1901 ini mempunyai tiga macam tongkat yang dikhususkan untuk spesialis aktivitas tertentu.

Dalam bukunya "Soekarno, Serpihan Sejarah Yang Tercecer", penulis Roso Daras mengatakan ketiga jenis tongkat yang dimaksud adalah tongkat yang selalu Bung Karno pegang ketika berpidato, tongkat ketika berhadapan dengan para jenderalnya, dan satu lagi tongkat untuk dibawa-bawa ke luar negeri.

Namun tidak selalu tepat demikian. Jika terburu-buru, maka tongkat yang dibawa ke luar negeri adalah tongkat yang biasa dibawa kala berpidato.

Entah memang mistis, atau secara kebetulan saja, ternyata kayu untuk membuat tongkat itu bukanlah sembarang kayu biasa. Tongkat Bung Karno terbuat dari kayu yang disebut dengan Pucang Kalak. 

Pucang adalah pohon, pohon Pucang. Pohon kayu tidak tumbuh di satu tempat saja. 

Sedangkan Kalak adalah nama tempat di utara Pacitan, Jawa Timur. Di pegunungan Kalak ada tempat persemayaman keramat. Nah, pohon Pucang tumbuh di atas tempat persemayaman itu.

Banyak jenis kayu Pucang, akan tetapi Pucang Kalak digadang-gadang sebagai kayu dengan kualitas yang terbaik.

Ada cara untuk mengetes keaslian mana kayu itu Pucang Kalak atau Pucang biasa, namun bagaimana caranya tidak urgensi untuk dijelaskan.

Pada suatu kesempatan, Soekarno pernah didatangi seseorang yang membawa sebatang kayu pohon Pucang. Di hadapan Soekarno, kayu itu dipotong oleh orang itu kemudian diberikan kepada Soekarno.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline