Lihat ke Halaman Asli

Rudy Wiryadi

Apapun yang terjadi

Fajar/Rian Jadi Penentu, Tim Thomas Indonesia ke Final Bertemu Cina

Diperbarui: 17 Oktober 2021   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (kompas.com)


Jika di perempatfinal, tunggal putra Jonatan Christie menjadi penentu kemenangan Tim Thomas Indonesia atas Malaysia menjadi 3-0.

Maka di semifinal yang digelar di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Sabtu (16/10/2021) malam WIB, kali ini giliran ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang menjadi penentu kemenangan Tim Thomas Indonesia atas Denmark.

Sehingga kemenangan dengan skor 3-1 atas tuan rumah itu, Tim Thomas Indonesia kembali melangkah ke partai puncak, ini adalah kali ke 20 Indonesia berada di final.

Momentum emas Indonesia untuk merebut lambang supremasi bulutangkis beregu putra itu untuk yang ke 14 kalinya. Beberapa prediksi menyebutkan, tim Cina yang menjadi lawan Indonesia di partai puncak kali ini sedang "tidak bagus-bagus amat".

Melawan Cina nampaknya Anthony Sinisuka Ginting bakal lebih ringan, ketimbang dua lawan beratnya sejauh ini, yaitu Kento Momota dari Jepang, yang mana Tim Matahari Terbit itu gagal melaju ke final setelah dikalahkan Cina 2-3 di semifinal dalam waktu yang bersamaan, Sabtu (16/10/2021).

Viktor Axelsen, pemegang medali emas Olimpiade Tokyo bukan lagi menjadi lawan Ginting. Ginting kalah di partai pertama 9-21 dan 15-21.

Ganda nomor satu dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon kembali dalam performanya yang merubah kedudukan menjadi 1-1 setelah menang tiga gim 21-13, 10-21, dan 21-15.

Jonatan Christie membuat Indonesia unggul 2-1 setelah dengan cukup susah payah menang dari peringkat 3 dunia, Anders Antonsen, 25-23, 15-21, dan 21-16.

Kemenangan peringkat 7 dunia Fajar/Rian atas Mathias Christiansen/Frederik Sogaard 21-14 dan 21-14 membuat Indonesia menghemat keringat karena partai kelima tak lagi dimainkan oleh Shesar Hiren Rhustavito.

Setelah Kevin/Marcus, sejatinya ganda putra kedua Indonesia adalah Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan (2). Namun Hendra/Ahsan tidak dimainkan, tentu dengan pertimbangan tertentu.

Sebagai catatan, pertemuan antara Indonesia dengan Denmark semalam adalah kali ke 13 di Piala Thomas dimana Indonesia hanya dua kali kalah dengan skor yang sama, 2-3, masing-masing di edisi 2004 dan 2016.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline