Lihat ke Halaman Asli

Ronny Rachman Noor

TERVERIFIKASI

Geneticist

"Grassmilk", Tren Baru Minum Susu

Diperbarui: 18 Maret 2018   12:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: munchyhealth.com

Susu sapi merupakan salah satu bahan makanan sehat yang lengkap dan mudah dicerna. Susu sapi  mengandung protein  berbagai asam amino essential, asam lemak, mineral dan kandungan gizi lainnya yang sangat diperlukan dalam tubuh.

Dengan semakin populernya orang mengkonsumsi makanan yang lebih bersahabat bagi kesehatan, kini baik susu maupun daging sudah dapat dimanipulasi kandungan gizinya terutama asam lemaknya melalui pengaturan pakan sapi.

Ada dua jenis asam lemak yang kini menjadi perhatian para pakar nutrisi sapi perah yang dikandung baik di dalam susu maupun daging yang erat dengan kesehatan manusia.

Kedua asam lemak tersebut adalah Omega 6 dan omega 3 yang tidak saja jumlahnya saja yang berpengaruh pada kesehatan namun ratio kedua asam lemak ini juga akan menentukan apakah daging dan susu tersebut bersahabat bagi kesehatan jika dikonsumsi.

Omega 3 dan omega 6 merupakan asam lemak esensial, namun berdasarkan hasil penelitian jika kita mengkonsumsi terlalu banyak omega 6 dan terlalu sedikit omega 3  maka akan meningkatkan resiko terjadinya penyakit cardiovascular,  obesitas dan diabetes. 

Komposisi gizi susu sapi memang dipengaruhi oleh faktor genetik seperti bangsa sapi yang dipelihara, namun faktor lingkungan seperti jenis pakan yang diberikan juga mempengaruhi komposisi nilai gizi susu sapi (sumber,sumber1, sumber2).

Bagaimana cara menghasilkannya?

Saat ini ada 3 jenis susu yang dihasilkan berdasarkan perbedaan jenis pakan sapi perah yang diberikan.  Ketiga jenis susu tersebut adalah:

  • Susu konvensional yang saat ini banyak kita jumpai di pasaran.  Susu jenis ini dihasilkan dari sapi yang diberi pakan hijauan pakan ternak  dengan proporsi 53%  dari kebutuhan bahan kering harian nya (Dry Matter Intake, DMI) dan 47%  nya lagi berasal dari biji bijian dan konsentrat. 
  • Susu Organik. Susu ini dihasilkan dari sapi perah yang diberi pakan 80% dari kebutuhan bahan kering hariannya (DMI) dari hijauan dan 20% sisanya berasal dari bijin bijian dan konsentrat.
  • Susu jenis ketiga yang kini menjadi tren dinamakan "Grassmilk".  Susu ini dihasilkan dari sapi perah yang diberi pakan 100% berbasis rumput dan leguminosa organik.  Biasanya untuk menghasilkan jenis susu ini, sapi  perah di gembalakan dan  hanya diberikan makanan tambahan rumput seperti silase dan hay jika rumput segar tidak mencukupi.

Salah satu yang membuat "Grassmilk"  ini menjadi tren baru minum susu yang lebih sehat karena kandungan asam  lemak esensial yang lebih seimbang dan mencukupi. "Grassmilk" menghasilkan susu yang lebih sehat karena ratio omega 6 dan omega 3 nya mendekati 1, sedangkan susu konvensional ratio kedua asam lemak ini rationya 5,7/1.

Teknik manipulasi kandungan asam lemak esensial pada "Grassmilk" ini didasarkan pada studi sebelumnya bahwa mengkonsumsi daging dan susu organik akan meningkatkan asupan omega 3  dan conjugated linoleic acid (CLA) yang bersahabat dengan kesehatan jantung  dan menurunkan asupan omega 6.

Grassmilk dihasilkan dari sapi perah yang pakannya 100 % berbasis hijauan dan leguminosa organik. Sumber: www.farminguk.com

Hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari the University of Minnesota, Johns Hopkins University, Newcastle University, Southern Cross University dan Aarhus University Hospital menunjukkan bahwa  apabila sapi perah diberi pakan 100% berbasis hijauan dan leguminosa, maka kandungan omega 3dan conjugated linoleic acid (CLA)dalam susu yang dihasilkannnya akan meningkat secara drastis sekaligus meningkatkan ratio omega 6 dan omega tiganya mendekati 1. (sumber)
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline