Relasi agama dan politik sering kali digambarkan sebagai hubungan simbiosis, di mana keduanya saling membutuhkan. Agama memberikan kerangka nilai moral dan etika dalam politik, sementara negara menyediakan ruang bagi agama untuk berkembang. Dalam konteks ini, praktik politik yang religius-substantif-simbiosis dianggap ideal karena mengedepankan prinsip moralitas tanpa mengabaikan substansi politik.
A.Pendekatan terhadap hubungan agama dan politik
Pendekatan terhadap hubungan agama dan politik dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa paradigma utama yang mencerminkan cara pandang masyarakat dan pemikir terhadap interaksi kedua entitas ini. Berikut tiga pendekatan utama dalam memahami hubungan ini:
1. Pemikiran Integralistik