Lihat ke Halaman Asli

Roselina Tjiptadinata

TERVERIFIKASI

Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

Persahabatan yang Tulus Tak Lapuk Dimakan Waktu (Seri 7 Bagian 2)

Diperbarui: 25 November 2020   04:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berfoto dengan Pak Budi (nomor dua dari kanan) dan Pak Sunardi (dok pribadi)

Menuju ke Semarang,Tegal dan Solo

Di Semarang tentu saja banyak teman teman disana. Tapi yang paling sering ketemu adalah  pak Budi Nur  , mbak Anggunita  ,yang sudah menjadi sahabat kami semenjak tahun 2000an dan banyak lagi yang lain nya 

Bersama teman teman di Semarang (dok pribadi)

Pernah sekali ketemu dengan Wang Eddy(kompasianer).yang khusus datang ke hotel menemui kami 

Sedangkan di Tegal dan Brebes mas Sapto ,pak Jhoni dan isteri  Linda serta Olip(Alm),Onni (Alm)  dan teman teman lainnya di tegal. Solo pak Gunawan(Alm) dan isteri ibu Ina .Pak Arief Wijayanto.

Pak Budi Nur adalah boss usaha Plastik di Semarang dan selalu mengajak kami untuk singgah dan makan bersama keluarga beliau.

Gembira dan Sedih 

Menuliskan tentang perjalanan kami menjelajahi seluruh Nusantara, terkadang hati jadi sedih  karena tidak akan pernah lagi bertemu dengan beberapa orang diantaranya karena sudah almarhum. Antara lain dengan pak Wayan di Abepura, pak.Onny, pak Ollik ,pak.H.Sanif di Kendari dan pak Gunawan di Solo. Kenangan manis kala kami menikmati kebersamaan  ,kini diliputi kesedihan. 

bersama teman teman Semarang (dok mpribadi)

Sedangkan di Tegal Pak Jhoni sekarang berdomisili di Duri Kencana Jakarta Barat adalah dosen universitas Trisakti dibidang bahasa Mandarin.Kami sering diajak makan kepiting telur oleh Pak Jhoni sewaktu di Tegal dan mengajak kepermandian disana.

Bersama teman teman Tegal (dok pribadi)

Gunawan(Alm)nomor 1 dr kanan dan Isteri bu Ina nomor 2 dr kiri(dok pribadi)

Teman teman Solo,Arief Wijayanto(nomor 2 dr kiri) Dokter Hewan Sukoco Suwandi nomor 1 dr Kanan dan ,Wayan Parnatha(Alm) Nomor 3 kanan (dok pribadi)

Kesimpulan :

Banyak berjalan semakin banyak yang dilihat dan dijadikan pelajaran berharga  Salah satunya adalah memanfaatkan kunjungan ke kota kota lain ,memberikan kesempatan pada kami untuk menjalin hubungan persahabatan. kami banyak mempunyai teman yang mana sampai sekarang masih berlanjut  .

Tetapi disisi lain beberapa orang  diantaranya satu persatu di panggil Tuhan. Hal ini tentu saja menghadirkan rasa sedih di hati .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline