Lihat ke Halaman Asli

Ronald Dust

Seniman Musik dan Jurnalis

Gelitik Bahasa: Imbuhan ter-

Diperbarui: 24 Februari 2019   04:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Kemarin seorang kawan bertanya tentang sebuah kata pada artikel saya Hoaks Ala Mayarakat Amerika. Ia bilang "Bang, itu kata 'terrekam' salah ketik."

Saya memang sering salah ketik, tapi untuk kata "Terrekam", saya tidak merasa itu sebuah kesalahan. Lalu saya jelaskan:

Imbuhan (prefiks) ter- pada kata"Rekam" bermakna telah terjadi atau tidak sengaja terjadi. Jadi bila digabungkan seperti Ter-Rekam, memang sudah seharusnya menjadi "Terrekam". 

Tidak ada aturan khusus dalam tata bahasa Indonesia mengenai, katakanlah, penyederhanaan huruf ganda pada suatu kata. Jika secara penulisan berupa huruf ganda maka yang dituliskan tetap huruf ganda. Jika ternyata dalam pengucapan terdengar hanya satu huruf dari huruf ganda tersebut, itu lain persoalan, bisa diakibatkan karena aksen atau kebiasaan. 

Contoh lain kita bisa lihat pada imbuhan (afiks) -kan-nya. Misal pada kata 'di-Letak'. Bila  digabungkan dalam penulisan itu menjadi "Diletakkannya". Jika kita tulis seperti "Diletakanya", itu akan menjadi typing error =) Tidak seharusnya huruf ganda yang terkandung di kata dihilangkan, "Dileta(k)ka(n)nya".

"Tapi bang, di TV-TV sama di koran-koran  kan yang ditulis Terekam kayak 'Terekam CCTV..'"

Bagaimana menurut Anda..?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline