Lihat ke Halaman Asli

"The Third Wave Coffee"

Diperbarui: 22 Januari 2019   05:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: kompas.com

Hampir semua orang pasti mengenal minuman berwarna hitam ini, apalagi kalau bukan kopi. Saat ini kopi sudah menjadi gaya hidup yang menyatukan masyarakat, tidak terkecuali di Indonesia yang terkenal dengan beragam keunikan kopinya.

Sebelum kita masuk pada bahasan "The Third Wave Coffee" atau kopi gelombang ketiga, ada baiknya kita sedikit mengulas sejarah kopi di Indonesia. Berbagai sumber menyebutkan bahwa kopi berasal dari Ethiopia dimana secara harfiah ia mulai disebut dalam beberapa catatan abad ke-15. 

Akan tetapi, menurut Jan Breman, dalam sebuah bukunya terbitan Belanda berjudul Mobilizing Labour for the Global Coffee Market menyebutkan bahwa kopi yang ada di Indonesia sebenarnya berasal dari India Selatan. Bagaimana kopi bisa sampai ke Indonesia, tidak lain peran dari pemerintah kolonial Belanda. Secara harfiah kopi pertama dikenal dengan sebutan koffie (dalam bahasa Belanda), sehingga tidak heran Belanda memiliki andil besar dalam penyebaran kopi di dunia.

Sumber Gambar: Walmart.com

Singkatnya, VOC (kongsi dagang Belanda) saat itu sudah mulai menguasai beberapa wilayah di dunia termasuk negara-negara afrika, India, dan Indonesia. Pada masa itu kopi menjadi komoditas yang berharga di Eropa. Karena Belanda tidak mau kalah dalam pasar dagang dunia (termasuk kopi), maka ia membawa benih-benih kopi tersebut ke daerah kolonialnya. 

Saat dibawa ke Indonesia (dulu masih bernama Hindia Belanda), ternyata keadaan iklim dan geografis mampu menciptakan ciri khas tersendiri dari kopi tersebut sehingga menciptakan kopi speciality seperti dikenal sekarang.

Kapan masa dimulainya "The First Wave Coffee"?

Seperti yang kita pelajari dari sejarah, Belanda akan memanfaatkan penduduk daerah jajahannya untuk menanam kopi dan merawatnya, dan saat sudah panen mereka akan menjualnya di pasaran dunia. 

Oleh karena itu. zaman dulu kopi merupakan minuman yang sangat mewah karena hanya bangsawan dan kolonial saja yang meminumnya. Rakyat jelata dilarang untuk menikmati kopi meskipun tanaman kopi mulai umum dijumpai di Nusantara, mereka hanya diberi tugas menanam dan merawatnya. 

Bahkan, ada cerita kalau asal muasal kopi luwak yang dihargai sangat mahal saat ini, dulu berawal dari masyarakat yang tidak diijinkan meminum kopi hasil panen, sehingga mereka terpaksa mencari biji kopi dari kotoran hewan Luwak (saat itu banyak Luwak di Jawa dan Sumatra dan dianggap sebagai hama). 

Setelah masa kolonial berakhir, kopi menjadi terbuka bagi semua kalangan. Dengan cepat, kopi menjadi minuman yang sering dijumpai di rumah-rumah. Saat itu teknik menyeduh kopi belum ditemukan, orang-orang hanya menyeduhnya saja seperti manual brew biasa.  

Masa-masa ini hingga awal abad ke-19 dikenal sebagai "The First Wave Coffee". Era First Wave Coffee sendiri di negara maju berbeda dengan di Indonesia, di Amerika misalnya era ini ditandai dengan munculnya beberapa merk kopi yang mulai menyerbu dapur rumah tangga, sebut saja Maxwell House Coffee pada 1950an.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline