Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Giat 12 UNNES Persembahkan Modul Ajar Teknik Dasar Pencak Silat untuk SDN Blumah: Wujud Nyata Inovasi Pendidikan dan Pelestarian Budaya

Diperbarui: 2 September 2025   21:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar milik pribadi

Blumah, Kabupaten Kendal – Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam program GIAT 12 menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung dunia pendidikan di daerah. Melalui kerja sama dengan SDN Blumah, mereka berhasil menyusun dan mempersembahkan sebuah modul ajar berjudul “Teknik Dasar Pencak Silat untuk Kelas V SD”.

Penyusunan modul ini bukan sekadar pemenuhan tugas akademik, tetapi juga sebuah langkah inovatif untuk menghadirkan bahan ajar yang relevan, sistematis, dan kontekstual bagi siswa sekolah dasar. Modul ajar ini diharapkan menjadi solusi sekaligus sumber belajar tambahan yang membantu guru PJOK dalam mengajarkan pencak silat kepada siswa.

“Kami menyusun modul ini dengan penuh dedikasi agar anak-anak SDN Blumah bisa belajar pencak silat secara lebih terarah. Tidak hanya tekniknya yang dipelajari, tetapi juga nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya,” ungkap salah satu mahasiswa GIAT 12 UNNES.

Pencak Silat sebagai Warisan Budaya

Pemilihan materi pencak silat bukan tanpa alasan. Sebagai warisan budaya asli Indonesia, pencak silat mengajarkan lebih dari sekadar gerakan fisik. Di dalamnya terkandung filosofi tentang disiplin, sportivitas, keberanian, dan rasa hormat terhadap lawan. Dengan demikian, melalui modul ini, mahasiswa tidak hanya ingin memperkaya pembelajaran olahraga, tetapi juga menanamkan karakter positif bagi siswa sejak dini.

Dukungan Penuh dari Sekolah dan Masyarakat

Kehadiran modul ajar ini mendapat sambutan hangat dari pihak sekolah. Kepala SDN Blumah menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa GIAT 12 UNNES atas dedikasi yang diberikan. Menurutnya, modul ini sangat bermanfaat karena membantu guru dalam menyampaikan materi secara lebih terstruktur dan mudah dipahami oleh siswa.

Selain itu, masyarakat Desa Blumah juga menilai upaya mahasiswa ini sebagai bentuk nyata pengabdian yang langsung dirasakan manfaatnya. 

“Kami bangga karena anak-anak kami bisa belajar pencak silat dengan panduan modul yang jelas. Ini bukan hanya soal olahraga, tetapi juga pembentukan karakter,” tutur salah satu orang tua murid.

Gambar milik pribadi

Hadirkan Sinergi Akademik dan Pengabdian

Program GIAT 12 UNNES di Desa Blumah memang bertujuan untuk mengintegrasikan kegiatan akademik mahasiswa dengan pengabdian kepada masyarakat. Penyusunan modul ajar ini menjadi contoh konkrit bagaimana mahasiswa dapat berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dasar, sekaligus melestarikan budaya bangsa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline