Setelah genap dua tahun silam tak bisa berjumpa di hari raya, tahun 2022 ini menjadi tahun yang membahagiakan bagi seluruh warga Indonesia. Merenggangnya peraturan PPKM di Indonesia, menyalakan semangat mudik pada setiap insan untuk bertemu orang tercinta. Tentunya, Idul Fitri tahun ini memberikan kesan yang berbeda bagi setiap individu. Apa saja itu?
Idulfitri tahun ini mengajarkan pada kita untuk senantiasa bersyukur atas segala kesempatan yang diberikan. Lama tak jumpa dengan keluarga tercinta membuat pertemuan dengan sanak saudara menjadi lebih berharga. Setelah hari berganti bulan, bulan berganti tahun, tahun berganti rindu, akhirnya rindu dapat terobati dengan diperbolehkannya untuk silaturahmi.
Selain itu, Idulfitri tahun ini menyadarkan kita apa artinya sabar. Baik itu sabar dalam ucapan, sabar dalam tindakan, ataupun sabar dalam perasaan. Kita yang ingin berbagi kebahagiaan saat hari raya, harus menunda hasrat untuk memeluk kedua orang tua. Keteguhan hati, resolusi, dan kesabaran yang telah kita lalui ini akhirnya terbayar sudah dengan senyuman kedua orang tua. Berjumpa di hari raya menjadi momen bahagia bagi semua.
Terakhir, Idulfitri tahun ini membuat kita tahu apa makna dari memaafkan. Idul fitri merupakan momen suci bagi setiap umat muslim untuk saling memafkan. Namun, apa yang terucap pada lisan, terkadang tidak tercerminkan pada tindakan. Banyaknya bencana yang terjadi saat pandemi membuat kita menjadi waswas menjalani hidup di dunia. Pertemuan saat hari raya terasa lebih bermakna karena kita menjadi lebih terdorong untuk berhati mulia. Memaafkan sesama secara ikhlas dan berlapang dada. Karena kita tahu, bahwa hidup hanya sementara.
Semua hal di atas tentunya dapat dipelajari pada momen-momen lainnya, tidak terbatas saat lebaran. Namun, banyaknya hambatan untuk merayakan momen Idulfitri menjadi suatu pelajaran bermakna bagi penulis untuk dapat lebih mensyukuri hidup di dunia ini. Idulfitri pasca pandemi mengingatkan kembali pada kita nilai-nilai penting yang perlu dimiliki oleh pribadi berakhlak mulia. Tentunya, dalam suasana berbagi kebahagiaan bersama keluarga dan sanak saudara. Begitulah makna Idulfitri bagiku, gimana kalau kamu?