Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Rizal Ramdani

Mahasiswa Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat IPB

Menyambut Bulan Suci dengan Halal: Pentingnya Sertifikasi Halal dalam Menunjang Ramadan

Diperbarui: 18 Maret 2024   23:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Ahmed Aqtai in Pexels.com

Bulan Ramadan tidak hanya sekadar periode waktu di mana umat Muslim menahan lapar dan haus dari fajar hingga senja. Lebih dari itu, Ramadan adalah titik balik bagi umat Muslim untuk mensucikan hati dan pikiran, serta kembali ke jalan yang benar. Selama bulan ini, umat Islam beribadah dengan lebih intens, menghadirkan momen berharga untuk berjumpa dengan orang-orang tercinta, dan memastikan bahwa semua aspek kehidupan, termasuk makanan dan minuman yang dikonsumsi, sesuai dengan ajaran agama.

Selama Ramadan, umat Muslim menantikan kehadiran bulan suci ini dengan penuh harap dan antusiasme. Selain sebagai waktu untuk mensucikan hati dan pikiran, bulan Ramadan juga menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga, teman, dan orang-orang tersayang. Suasana Ramadan penuh dengan kebersamaan, kegembiraan, dan kehangatan keluarga.

Di bulan Ramadan, umat Muslim melaksanakan berbagai ibadah, di antaranya adalah puasa dan tarawih. Puasa di bulan Ramadan tidak sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga mengajarkan kesabaran, pengendalian diri, dan empati terhadap sesama yang kurang beruntung. Sementara tarawih adalah ibadah malam yang dilakukan secara berjamaah di masjid, memperkuat ikatan sosial antar-umat Muslim.

Namun, setelah menahan dahaga sepanjang hari, penting bagi umat Muslim untuk memastikan bahwa saat berbuka, makanan dan minuman yang dikonsumsi sesuai dengan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam agama.

Allah Swt. Berfirman:

Bacaan latin: Y ayyuhan-nsu kul mimm fil-ari allan ayyib(n), wa l tattabi' khuuwtisy-syain(i), innah lakum 'aduwwum mubn(un).

Artinya: "Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata."

Oleh karena itu, mencari makanan dan minuman yang halal menjadi suatu keharusan, bukan hanya di bulan Ramadan, tetapi juga sepanjang waktu.

Di tengah kebutuhan akan makanan dan minuman yang halal, sertifikasi halal menjadi penting. Sertifikasi halal adalah proses penjaminan bahwa produk atau layanan telah diproduksi sesuai dengan syariah Islam. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa produk tersebut bebas dari bahan-bahan yang diharamkan dalam Islam dan diproses dengan cara yang sesuai dengan ajaran agama.

Di Indonesia proses sertifikasi halal diatur oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) yang merupakan bagian dari Kementerian Agama. Prosedur sertifikasi melibatkan verifikasi terhadap bahan-bahan yang digunakan, proses produksi, dan pemenuhan standar kehalalan yang ditetapkan oleh otoritas Islam. Lembaga sertifikasi halal yang terakreditasi oleh pemerintah berperan dalam melakukan audit dan memberikan sertifikat halal kepada produsen atau penyedia layanan yang memenuhi persyaratan.

Pentingnya sertifikasi halal tidak hanya terbatas pada aspek kepatuhan agama, tetapi juga memiliki implikasi yang lebih luas. Bagi konsumen, sertifikasi halal memberikan keyakinan bahwa produk yang mereka konsumsi sesuai dengan prinsip-prinsip agama, sehingga mereka dapat mengonsumsinya dengan aman dan tenang. Selain itu, sertifikasi halal juga berdampak positif pada kesehatan masyarakat, karena produk yang dijamin halal cenderung bebas dari kontaminan atau bahan berbahaya yang mungkin dapat membahayakan kesehatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline