Lihat ke Halaman Asli

Risa Sudji Fitriani

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY 2021

Berawal dari Covid, Hingga Muncul Inovasi Baru Penghasil Cuan

Diperbarui: 7 Desember 2022   01:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stan UMSIDA Mesin Pengupas Bawang Pada Muktamar Muhammadiyah

Surakarta - Pada pandemi Covid-19, melalui hibah internal yang diselenggarakan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) ciptakan inovasi baru untuk tingkatkan cuan UMKM, yaitu mesin pengupas bawang. UMSIDA mempromosikan produk tersebut ke khalayak dalam kegiatan Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta, Jawa Tengah, (18-20/11/22). 

Pembuatan mesin pengupas bawang ini bertujuan untuk membantu UMKM khususnya yang bergerak dalam produksi bawang merah maupun bawang putih, agar lebih cepat dan mudah dalam melakukan pengupasan. Sehingga dapat menaikkan produktivitas kerjanya dan dapat mengurangi tenaga kerja yang akan berimbas pada kenaikan pendapatan mereka.

Tak dipungkiri mengupas bawang memang membutuhkan ketelitian, apalagi jika bawang yang dikupas dalam jumlah besar. Bahkan kebanyakan rumah makan skala besar tetap mengupas bawang secara manual. Termasuk kata Ahmad salah satu Peneliti sekaligus Dosen “Rumah Makan Sederhana yang terkenal se-Indonesia juga masih mengupas bawang dengan menggunakan tangan.”

"Jadi kita lihat. Rumah Makan Sederhana bisa mengupas bawang putih lebih dari satu kilogram per hari (satu rumah makan)," ujarnya.

Kemudian, Ahmad dan rekannya pun terpikir untuk membuat mesin pengupas bawang yang membuat mata tidak perih serta dapat memudahkan pekerjaan manusia dan untuk membantu UMKM. Dengan adanya mesin ini diharapkan dapat mengurangi tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan keuntungan UMKM.

Alat yang diciptakan ini menggunakan bantuan listrik dengan daya sekitar 1.400 watt. Ketika bawang dimasukkan ke dalam mesinnya dan hanya dengan memencet tombol power, maka alat tersebut otomatis mengupas kulit bawangnya.

"Kita terinspirasi dari mesin penggiling padi, yang jika kita masukkan padi ke mesinnya, kulit padinya akan mengelupas menjadi beras," kata Ahmad.

Kemudian, mereka pun menciptakan inovasi baru, yaitu mesin pengupas bawang.

Sementara untuk harga jualnya, mereka menjual sekitar Rp12.000.000. Sayangnya, mereka tidak menjualnya di marketplace seperti shoppe, lazada, tokopedia dll. Namun, jika ada yang berminat bisa menghubungi nomor hp 085730755969 (Bu Dwi). Alat ini juga bisa dikirim keluar daerah dengan menggunakan kargo.

Ide dari Ahmad dan temannya ini masuk ke dalam kompetisi karya ilmiah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline