Lihat ke Halaman Asli

Rintar Sipahutar

TERVERIFIKASI

Guru Matematika

Mereka yang Berharap dan "Layak" Mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019

Diperbarui: 1 April 2018   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi: suara pembaruan

Hasil survei dari beberapa lembaga survei yang menempatkan elektabilitas Jokowi sebagai yang teratas dari beberapa kandidat lainnya, termasuk dari rival terkuatnya Prabowo, bukan merupakan jaminan bahwa Jokowi pasti menang di Pilpres 2019 nanti.

Dikutip dari kumparan.com (O3/02/2018) dengan judul: "Membandingkan Elektabilitas Jokowi dan Prabowo dari 7 Survei", hasilnya adalah sebagai berikut:

  1. Survei SMRC, Selasa (02/01/2018): elektabilitas Jokowi mencapai 38,9 persen, sedangkan Prabowo hanya sekitar 10,5 persen.
  2. Survei PolMark, Senin (18/12/2017): elektabilitas Jokowi mencapai 41 persen, sementara Prabowo tertinggal di angka 15,9 persen.
  3. Suvei Indo Barometer, Minggu (04/12/2017): Jokowi masih menduduki kandidat terkuat dengan elektabilitas sebesar 34,9 persen, sementara Prabowo hanya mencapai 12,1 persen.
  4. Survei Poltracking, Minggu (26/11/2017): Jokowi mendapatkan elektabilitas sebesar 51,8 persen, sedangkan Prabowo 27 persen.
  5. Survei Populi Center, Kamis (2/11/2017): Jokowi berada di peringkat pertama dengan elektabilitas mencapai 49,4 persen, sementara elektabilitas Prabowo mencapai 21,7 persen.
  6. Survei Indikator, Rabu (11/10/2017). Hasil survei menempatkan Jokowi sebagai kandidat capres terkuat dengan elektabilitas sebesar 47,3 persen. Elektabilitas Prabowo mencapai 19 persen.
  7. Survei Median,Senin (2/10/2017): Jokowi tetap mengungguli Prabowo. Jokowi mendapatkan angka elektabilitas sebesar 36,2 persen, sementara Prabowo 23,2 persen.

Sekali lagi tentu saja hasil dari ke-7 lembaga survei tersebut yang menempatkan elektabilitas Jokowi di atas Prabowo dan kandidat lainnya tentunya, tidak menjadi jaminan bahwa Jokowi akan menang di Pilpres 2019 nanti.

Tetapi hasil survei tersebut dapat menjadi bahan rujukan atau sebagai bahan pertimbangan bagi parpol lain untuk menyodorkan kader terbaiknya mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 nanti.

Paling tidak ada 2 tujuan besar yang menjadi harapan dari beberapa parpol tersebut. 

Yang pertama, dengan mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 nanti, mereka berharap kadernya akan menang dan bersama Jokowi memimpin negeri ini untuk lima tahun ke depan. Hal tersebut sudah barang tentu akan menaikkan marwah partai.

Yang kedua, mereka berharap kadernya yang sudah pernah sebagai wakil presiden, akan lebih mudah untuk mencalonkannya sebagai presiden pada periode berikutnya. Apalagi para kader yang umurnya masih relatif muda?

Lantas siapakah yang sangat berharap dan yang "layak" mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019 nanti? Pemakaian kata "layak" disini bukan dimaksudkan untuk meragukan kemampuan beberapa kader tetapi lebih ke arah momen yang "paling tepat". 

Artinya selain memiliki kemampuan untuk memimpin dan mampu saling menutupi kelemahan masing-masing antara Presiden dan Wakil Presiden nantinya, diharapkan kader yang akan mendampingi Jokowi tersebut harus mampu mendongkrak perolehan suara Jokowi.

Mereka yang berharap dapat mendampingi Jokowi untuk maju di Pilpres 2019 nanti adalah:

1. Muhaimin Iskandar. Beredarnya spanduk Muhaimin Iskandar yang menyatakan bahwa beliau siap dicalonkan sebagai Wakil Presiden di Pilpres 2019 nanti tentu saja memunculkan pertanyaan: "Lantas calon presidennya siapa?". Kemungkinan beliau akan menjawab: "Jokowilah, siapa lagi?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline