Cukup di Kenang
Aku tak ingin menghapusmu,
hanya karena kisah ini tak berakhir seperti dulu kita harapkan.
Biarlah engkau tinggal
bukan sebagai luka,
tapi sebagai pelajaran yang diam-diam menumbuhkan.
Tak semua yang selesai harus dilupakan,
sebab beberapa kenangan datang bukan untuk dikenang,
melainkan untuk dipahami.
Dan dalam memahami,
aku belajar melepaskan, tanpa harus membenci.
Ada jejak yang tetap tinggal
meski langkah telah menjauh.
Ada nama yang tetap terdengar
meski doa tak lagi ditujukan.
Dan tak apa-apa.
Sebab mengikhlaskan bukan menghapus,
tapi membiarkan hati bersih dari dendam,
dan membiarkan yang telah pergi
tetap berjalan, tanpa beban, tanpa kita tahan.
Aku memilih tenang,
meski tak semua pertanyaan mendapat jawaban.
Aku memilih pulih,
meski tak semua luka tertutup sempurna.
Karena kini aku tahu,
cinta sejati tak selalu harus dimiliki.
Kadang, cukup dikenang...
dan dilepas,
dengan ikhlas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI