Lihat ke Halaman Asli

Brahma Widya Ilmu Realitas Tertinggi

Diperbarui: 5 September 2025   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam filsafat dan spiritualitas India kuno, terdapat istilah yang sangat luhur, Brahma Widya. Secara etimologis, kata Brahma merujuk pada realitas mutlak, yang tak terbatas, atau yang mahatinggi, sementara Widya berarti pengetahuan, kebijaksanaan. Dengan demikian, Brahma Widya dapat diartikan sebagai ilmu tentang Brahman, pengetahuan tertinggi yang menuntun manusia kepada pemahaman langsung tentang hakikat diri mereka sendiri dan alam semesta.

Brahma Widya bukan sekadar teori filsafat, melainkan disiplin spiritual yang menggabungkan meditasi, pengendalian diri, dan pengalaman hidup. Artikel ini akan membahas Brahma Widya secara menyeluruh: mulai dari latar belakang sejarahnya, landasan filosofisnya, struktur ajarannya, metode praktiknya, hingga relevansinya dalam kehidupan modern.

Brahma Widya berakar pada periode Weda (sekitar 1500--500 SM). Awalnya, tradisi Weda menekankan ritual pengorbanan (yajna) untuk memperoleh berkah duniawi dan surgawi. Namun, seiring berjalannya waktu, muncul pertanyaan mendasar: Adakah sesuatu yang lebih tinggi dari surga? Adakah realitas abadi di balik fenomena dunia yang terus berubah?

Pertanyaan-pertanyaan ini mendorong lahirnya teks-teks Upanishad, yang dikenal sebagai "teks penutup Weda" (Vedanta). Upanishad menekankan pencarian pengetahuan langsung tentang Brahman realitas abadi yang melampaui ruang, waktu, dan sebab akibat. Dalam konteks ini, Brahma Widya disebut sebagai inti ajaran Upanishad.

Kemudian, tokoh-tokoh India menegaskan bahwa Brahma Widya adalah jalan menuju moksha (pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian). Beliau mengajarkan bahwa pengetahuan tentang Brahman hanya dapat dicapai dengan mendengarkan ajaran, perenungan mendalam, dan meditasi mendalam.

Landasan Filosofis Brahma widya
1. Brahman sebagai Realitas Tertinggi

Brahman digambarkan sebagai realitas yang tak terbatas, tak terlukiskan, tanpa awal atau akhir. Ia adalah sumber segala sesuatu yang ada dan tujuan akhir dari segala pencarian.

Brahman memiliki dua aspek:
- Nirguna Brahman: Brahman tanpa atribut, absolut, transenden.

- Saguna Brahman: Brahman dengan atribut, dipuja sebagai Iswara atau Tuhan yang berpribadi.

2. Atman sebagai Diri Sejati
Atman adalah inti terdalam umat manusia, bukan tubuh maupun pikiran, melainkan kesadaran murni. Ajaran Brahma Vidya menegaskan kesatuan Atman dan Brahman:
"Tat Tvam Asi" -- Engkau adalah itu.
Kesadaran akan identitas Atman dengan Brahman adalah puncak pengetahuan spiritual.

3. Maya dan Avidya
Mengapa manusia tidak mengenali hakikat sejati mereka? Karena dikaburkan oleh Maya (tirai ilusi) dan Avidya (ketidaktahuan), dunia fenomenal tampak nyata, tetapi sebenarnya hanyalah bayangan dari realitas absolut. Brahma Widya bertujuan untuk menghancurkan avidya dengan pengetahuan sejati.

4. Moksha sebagai Tujuan
Tujuan utama Brahma Widya adalah moksha, yaitu pembebasan siklus kelahiran dan kematian atau samsara. Moksha bukanlah pencapaian eksternal, melainkan realisasi kesatuan dengan Brahman, yang melekat di dalam struktur ajaran Brahma Widya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline