Sajak ku berhenti sejenak,
Memandangmu realistis tanpa puitis,
Kelopak mata tak bergerak,
Sorotan mata menikam tajam,
Terdiam tanpa kata,
Kau berada di depan ku tampak nyata,
Dari ujung rambut sampai kaki,
Aku tak mampu mendeskripsi,
Sungguh fantasi yang dikabulkan Ilahi,
Pernahkah kamu berpikir?
Hari ku akan berwarna kembali,
Belenggu yang menyiksa diriku,
Perlahan terkikis oleh paras dan gemulai sikapmu.
Dari kalbu yang tertutup kulit berdebu,
Aku mencintaimu tanpa batas ruang dan waktu.
10 Februari 2021
Riki Goi