Lihat ke Halaman Asli

Rifki Feriandi

TERVERIFIKASI

Open minded, easy going,

IBF: Antara Buku, Santri, Halilintar dan Judul Buku yang Nyeleneh

Diperbarui: 5 Maret 2016   01:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Buku yang dipilih | Rifki Feriandi"][/caption]Kalap!!

Begitulah reaksi jika ada pameran buku. Dan beginilah nasib menjadi kutu buku. Betah berjam-jam. Betah berpegal kaki. Betah nahan haus dan lapar. Betah melototin tumpukan buku satu-satu. Betah ngaduk-ngaduk tumpukan buku. Betah...mencari buku yang tidak ada.

IBF – Islamic Book Fair 2016

Istora Senayan sepertinya menjadi tempat favorit pameran buku, termasuk pameran yang akan berlangsung sampai tanggal 6 Maret 2016 bertajuk Pameran Buku Islam terbesar. Memang besar sih, lebih besar dibandingkan dengan pameran buku rutin Ikapi. Besarnya pameran terlihat dari penuhnya ruangan pameran di dalam gedung Istora, hall utama, ditambah dengan beberapa ruangan-ruangan baru berbentuk tenda. 

Keseriusan penyelenggara terlihat dengan menyediakan fasilitas lengkap, termasuk halal food court, musola yang besar dengan keran wudu yang banyak dan bahkan menyediakan wahana permainan buat pengunjung yang membawa anak kecil atau balita. Di lantai atas Istora bagian luar juga tersedia kios-kios yang menjual barang-barang non-buku, semisal kerudung, kopiah, baju muslim, makanan dan obat-obatan herbal dan lain-lain.

Buku murah, kompasianer dan buku yang tidak ada

Sebagai pameran bertema Islam, maka ajang ini adalah surga bagi mereka yang mencari buku-buku Islam yang mungkin jarang didapat di toko buku yang ada, semisal Gramedia. Termasuk di dalamnya buku-buku referensi yang berjilid-jilid dan buku atau kitab berbahasa Arab. Para pengunjung dimanjakan dengan potongan harga, mulai dari 10%-an yang ah terlalu standar – karena di Pasar Buku Palasari atau Pasar Senen pun diskonnya lebih besar dari itu - sampai dengan diskon 70%-an. Selain itu beberapa penerbit pun menjual buku-buku obral, dengan harga mulai lima ribu rupiah sampai dengan 30 ribu rupiah untuk buku cukup bagus meski edisi lama.

Selain buku-buku bertema Islam, tersedia juga buku-buku umum universalis. Di sinilah penulis menemukan buku karya penulis-penulis di Kompasiana. Sebagai Kompasianer, ada rasa bangga melihat beberapa buku karya Kompasianer lainnya menyelip di antara tumpukan buku-buku itu. Ada buku dari penulis yang sudah menerbitkan berpuluh-puluh buku. 

Ada juga buku dari penulis spesialis masalah rumah tangga. Dan yang membuat penasaran adalah buku anak best seller warna merah muda yang sepertinya cocok buat si Ade, si bungsu. Buku itu karangan penulis keren yang mulai berteman di medsos setelah cerita anak karangan saya dan beliau berada dalam deretan sekian besar lomba cerita anak dulu. 

Sayangnya, buku bergambar princes itu terbit dalam edisi keren (istilah lama mah luks) dengan kertas yang bagus dan berwarna, sehingga wajar ada harganya. Ada harga ada rupa. Eh, kebalik. Ada rupa ada harga. Andaikan saja penerbit buku itu mencetak edisi murah meriah, tentunya banyak keluarga lapisan masyarakat menengah bawah akan tertolong dan mendapatkan edukasi Islami dari buku yang keren itu.

Di luar buku-buku itu, sayang di sayang tidak terlihat buku karya penulis Kompasianer lainnya: Rifki Feriandi berjudul Cara Narsis Bisa Nulis (CNBC). Halah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline