Leuweungkolot, Kabupaten Bogor – Dalam upaya menciptakan Desa Sehat yang terbebas dari sampah, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) yang berada di bawah naugan Institut Teknologi dan bisnis (ITB) Dewantara, secara resmi melaksanakan kegiatan sosialisasi perdana Program WALINGHEALTH atau Waste, Recycling, and Health, di Desa Leuweungkolot, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Dengan fokus program yaitu memanajemen pengangkutan dan pengelolaan sampah dengan memberi nilai tambah, mengedukasi, hingga mendorong perilaku hidup bersih dan sehat yang berkelanjutan, sosialisasi yang dilaksanakan pada Selasa, 15 Juli 2025 ini berisi mengenai penjelasan program, ajakan kolaborasi, dan rencana pergerakan ke depannya bersama berbagai pihak.
Program Walinghealth sendiri merupakan bagian dari Program Penguatan kapasitas (PPK) Ormawa yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Mengambil tema Desa Sehat, Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Dewantara mengangkat isu sampah yang diketahui masih terus menjadi salah satu masalah utama di Indonesia.
Sosialisasi perdana kali ini dihadiri oleh Bapak Sansan selaku ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) tingkat Desa, Bapak Iman selaku ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) tingkat RW, juga aparat desa seperti Bapak Hartono selaku Bendahara Desa,Bapak Edwin Rinaldi staff perencanaan desa, Bapak Muchlas dan Bapak Junaedi selaku kepala Dusun 1 dan 2, hingga perwakilan RT/RW, Karang Taruna dan posyandu setempat. Tak lupa, perwakilan Perguran Tinggi dari Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Dewantara juga turut membersamai, seperti Dr. Muhlis, Muchammad Hamdani, juga Dr. Syaiful Anwar.
Dimoderatori oleh Imel Amalia, sosialisasi dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan ayat suci Al-Qur'an yang dilantunkan oleh Rifa Luthfia Hakim, sambutan-sambutan oleh Ketua Pelaksana Nazwa Rahmania, aparatur desa, dan dosen dari ITB Dewantara, Dr. Syaiful Anwar sebagai dosen pembimbing.
Selanjutnya kegiatan diisi dengan pemaparan presentasi mengenai 3 subprogram dalam Walinghealth. Pemaparan Waste atau manajemen pengangkutan sampah oleh Muhammad Yasir Arafat. Berlanjut dengan Recycling atau pengolahan sampah yang dijelaskan oleh Ahmad Firdaus, Juwita Aidil Adha, dan Riska Oktaviani dengan penyampaian materi yang berbeda, dan terakhir ditutup dengan penjelasan terkait Health atau gerakan hidup sehat yang dipaparkan langsung oleh Siti Lisawati.
Sesi pemaparan program oleh Tim Pelaksana dalam sosialisasi perdana bersama stakeholder. (Sumber: LDK Dewantara).
“Setelah saya melihat dan memperhatikan pemaparan yang telah dijelaskan dan disampaikan, saya sangat tertarik dengan program yang rekan-rekan akan laksanakan di desa kami.” ungkap Bapak Sansan selaku ketua LPM, merespon antusias setelah penjelasan program selesai.
Bapak Hartono selaku bendahara desa juga turut memberikan apresiasinya terhadap Tim Pelaksana LDK Dewantara, “Dalam temanya, ‘Dari Sampah Jadi Karya. Dari Aksi, Jadi Arti’, Artinya, nanti sampah itu bisa bermanfaat. Yang tadinya sia-sia, akan bisa (memberi) manfaat. Saya berharap pada adik-adik jangan putus asa. Karena apa? Di Desa Leuweungkolot itu (permasalahan) paling susah adalah mengenai bagaimana cara menanggulangi sampah. Banyak masyarakat yang belum peduli. Karena itu saya sangat mengapresiasi tim dari ITB yang senantiasa mau membantu kita."
Terakhir, sosialisasi ditutup dengan khidmat dalam sesi foto bersama seluruh tamu undangan yang hadir. Namun pastinya, kegiatan Tim Pelaksana LDK Dewantara tak berhenti sampai di situ.