Lihat ke Halaman Asli

Irma Sabriany

Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Ke Batam, Perjalanan Terakhir Keliling Nusantara

Diperbarui: 9 September 2022   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Museum Batam (dok. pribadi)

Dan akhirnya selesai sudah aku mengunjungi semua propinsi yang ada di Indonesia. Iya, Batam, yang berada Kepulauan Riau ini adalah kota yang paling terakhir kukunjungi. 

Sebenarnya, Batam tidak termasuk dalam target destinasi saat melakukan perjalanan #40HariKelilingAsiaTenggara.  Waktu di Singapura kawanku, Indah memberi saran untuk menyeberang saja ke Batam, tapi aku menolak. 

Alasannya, ya itu tadi, Batam tidak ada dalam item untuk kudatangi. Kurasa bila dibandingkan dari semua tempat yang kukunjungi di seluruh tanah air hingga luar negeri, tak ada yang benar-benar bagian dari Batam yang menggetarkan minatku ke sana.

Jadi demikianlah, aku ke Batam, aku anggap tak lebih sebagai refreshing setelah resign dari kantor. Aku merasa jenuh dengan suasana kantor, terutama sesudah sebuah peristiwa kecil yang kurasa membuatku menjadi muak. Harusnya dari Bau-Bau, biaya transportasi ditanggung oleh kantor, minimal sampai Jakarta. 

Alasanku, waktu diterima di tempat kerja, aku mulai perjalanan dari Jakarta. Namun permintaanku ditolak, alasannya harus berdasarkan KTP, maka kuputuskan beli tiket sendiri. Alamatku dalam KTP berada di kota Makassar.

Setelah aku membeli tiket, eeh staf yang ngurusin tiket baru menghubungiku Kamis, 30 Desember 2021, "Jadinya mau dibelikan gak, tapi hanya sampai Makassar?". Kujawab, "Gak usah, udah aku beli sejak dua hari yang lalu." Saat itu, Selasa, 28 Desember 2021. Lagian juga, dengan kondisi saat pandemi COVID-19, sangatlah ribet harus check --in dan memperlihatkan bukti antigen.

Pada akhirnya, "Ikhlasin aja, toh rejeki gak bakal lari kemana". Aku selalu optimis, jika berkaitan dengan rejeki.

Ahad,  2 Januari 2022 pesawat yang seharusnya berangkat pukul 06.00 WITA dari bandara Betoambari (Bau-Bau) dipindahkan ke jam 09.35 WITA transit di Makassar sekitar 20 menit dan transit lagi di Jakarta. 

Di sini aku hampir saja ketinggalan pesawat. Kalaupun saat itu aku alami kondisi itu buruk, maka sudah tentu aku akan complain. Itu bukan salah aku. Terus aku kan booking-nya Jetstar Airways, eee dikasihnya Lion Air. Aku langsung complain, menurut petugasnya, "Sama aja, Bu,". Kujawab, "Bedalah, meskipun satu grup". Petugasnya langsung diam.

Matahari sendu dan langit yang seperti kelabu menyambut aku di Bandara Hang Nadim, Batam. Tiba di kota terbesar di Kepulauan Riau itu, sahabat kecilku Anto telah menunggu di depan bandara. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline