Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Reviansyah

Aktifis penggerak sastra dan seni

Lisan dan Ironi

Diperbarui: 28 Februari 2024   09:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Seolah kebahagiaan dan kesenangan tiada ternilai saat pikiran manusia membuat kegaduhan tentang keimanan yang sedang berupaya naik dengan banyaknya tuaian berkah dari pandangan manusia. Sejak 2019 lalu, telah  ditanamkan benih cinta yang tumbuh pesat dan subur melalui untaian raut senyuman ikhlas namun hendak terpaksa yang pada akhirnya mereka merasakan tanpa sentuhan paksaan, bahwa ihklas yang direkayasa kini berubah menjadi fakta, nyata, di depan mata mereka. 

Awalnya kukira, mata ini salah memandang dan memikirkan perihal yang selalu tajam akan siksaan diri di dalamnya. Namun, perlahan kupaksa hempaskan dalam-dalam apa yang menjadi pola pikir terburuk dari jiwa hingga menusuk menembus jantung yang dirasakan pedih melalui ruas-ruas otak di kepala. 

Ketakutan itu kadang hilang, kadang wujud kembali sampai sebuah rumusan masalah selalu tergores pada permukaan kelopak mata yang membuat pandangan menjadi gelap. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline