Lihat ke Halaman Asli

Weight Loss Challenge, Ketika Penurunan Berat Badan Dilombakan

Diperbarui: 15 Maret 2021   05:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarak Weight Loss Challenge | Instagram Bu @kristina_Daniati

"Tantangan apanih ko nyinggung-nyinggung berat badan? Mau body shaming?"
" Eh engga ko, beneran engga"

Obesitas atau kegemukan yang berlebih menjadi salah satu isu klasik yang sering  mampir dijadikan tema dalam melakukan promosi kesehatan. Pasalnya, masalah kesehatan yang satu ini merupakan salah satu risiko munculnya Penyakit Tidak Menular (PTM) lainya, seperti diabetes, penyakit jantung koroner (PJK), stroke dan kanker.

Tahun 2019 lalu, di masa Covid-19 belum menjadi primadona. Perusahaan tempat saya bekerja mendadak serius menanggapi masalah obesitas, menyusul ada seorang karyawan berperawakan tambun yang  meninggal dunia secara tiba-tiba, disinyalir karena serangan jantung.

Divisi kami yang kebagian mengurusi masalah keselamatan dan kesehatan kerja karyawan, mencanangkan program unik untuk memonitor berat badan karyawan, baik yang bekerja di kantor maupun di site project, khusunya bagi karyawan yang bertubuh tambun.

Program itu bertajuk tantangan untuk menurunkan berat badan atau kami menamakannya Weight Loss Challenge ( WLC). Ya, semacam lomba banyak-banyakan gitu lah, tapi yang harus dibanyakin penurunan berat badannya.

Tujuan terselubungnya program ini  agar supaya, karyawan lebih sadar untuk menjalankan pola hidup sehat dan mampu mengontrol berat badannya agar tidak melebihi Body Mass Index (BMI) atau Indeks Masa Tubuh (IMT) normal. Sehingga dapat meminimalisir risiko timbulnya PTM seperti yang disebutkan diatas.

Perlu diketahui, seseorang memiliki berat badan ideal/normal jika nilai IMT yang dimilikinya bekisar antara 18,5 -- 22,9kg/m2, jika kurang dari angka tersebut, maka masuk dalam kategori kurus, sebaliknya jika berlebih masuk dalam kategori overweight atau obesitas.

PR besar!

Kata yang terlintas dibenak ku waktu itu. Mengingat karyawan yang berada di site kami mayoritas adalah bapak-bapak dengan beban pekerjaan tinggi, dan membutuhkan banyak asupan karbohidrat untuk menunjang aktivitas mereka.

Rasanya cukup berat, jika melihat keseharian mereka yang bekerja di lapangan, khususnya yang berbadan tambun untuk mengikuti tantangan ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline