Lihat ke Halaman Asli

Repa Kustipia

TERVERIFIKASI

Gastronomist (Gastronome)

Makanan Sumber Karbohidrat Sudah Lama Memberikan Rasa "Starchy"

Diperbarui: 25 Januari 2023   05:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi karbohidrat. (sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Jika ditanya rasa setelah menikmati makanan atau menjelaskan rasa dari satu komoditas, jawabannya sangat terbatas seperti rasa : manis, asam, asin, pahit, dan gurih atau terkenal dengan sebutan umami. 

Namun, baru-baru ini pada beberapa pencicip masakan timbul rasa yang sebutannya dikhususkan yaitu rasa "starchy" yang mengindikasikan rasa menyerupai tepung dan hasil fermentasi pati. 

Asal muasal rasa "starchy" timbul karena selera makhluk hidup baik manusia atau hewan pengerat seperti tikus, memang secara hormonal menyukai selera rasa dari polisakarida turunan pati yang berkembang dengan baik pada suatu makanan atau hidangan.

Rasa "starchy" selain memberikan efek rasa lapar karena sesuatu yang manis dari kandungan gula dapat menggugah selera. 

Evolusi Rasa Pada Makanan 

Bahkan penelitian yang merujuk pada evolusi rasa pada makanan yang dilakukan oleh Paul A.S Breslin yag berafiliasi dari Departemen gizi, Universitas Rutgers, Amerika Serikat memberikan informasi bahwa indera perasa manusia ketika dirangsang oleh makanan atau minuman yang mengandung berbagai zat gizi atau senyawa kimia makanan.

Itu dapat mengaktifkan sel reseptor khusus di rongga mulut, dan dari rongga mulut itulah keluar berbagai rasa yang membantu manusia memutuskan definisi rasa yang dimakan dan hal ini berpengaruh pada sistem pencernaan makanan. 

Menurutnya, evolusi rasa manusia timbul dari lingkungan manusia itu bertumbuh seperti dimana manusia itu hidup, tumbuh dan berkembang. 

Karena lingkungan tempat tinggal dan orang-orang yang mengelilingi kehidupannya akan memberikan pengaruh rasa pada seorang individu yang dibuktikan dari masakan atau makanan apa yang disantap bersama dan itulah rasa yang sedang dinikmati. 

Dalam evolusi rasa pada makanan, seorang manusia menggunakan indera perasanya untuk menentukan komoditas atau makanan ini bisa dikonsumsi atau tidak, dimulai dengan menikmati aromanya, melihat warnanya, baru yang terakhir mencicipi rasanya, bahkan selama mencicipi pertama kali akan memberikan respon rasa pertama.

Rasa asam cenderung membuat memejamkan mata dan penolakan dari mulut seperti mengeluarkannya atau menelannya, rasa asin direspon dengan banyaknya air liur yang keluar dari mulut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline