Lihat ke Halaman Asli

Optimis vs Pesimis: Perbedaan Cara Pandang yang Menentukan Arah Hidup

Diperbarui: 31 Mei 2025   07:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Optimism and Pessimism Road Sign (Sumber: Canva)

Bukan peristiwa yang membentuk hidup kita, tapi cara kita menafsirkannya.

Pernahkah kamu merasa gagal lalu langsung menyalahkan diri sendiri? Atau sebaliknya, kamu tetap tenang dan yakin bisa mencoba lagi besok? Dua cara berpikir ini menggambarkan dua tipe manusia dalam menghadapi kenyataan: optimis dan pesimis.

Menariknya, perbedaan antara keduanya bukan terletak pada apa yang mereka alami, tapi bagaimana mereka menafsirkan sebuah peristiwa. Optimis dan pesimis bisa saja mengalami kegagalan yang sama, tapi respons mereka sangat berbeda.

1. Cara Pikir Pessimis: Merasa Gagal Itu Akhir Segalanya

Orang yang pesimis cenderung melihat kegagalan sebagai sesuatu yang permanen dan berasal dari dalam dirinya sendiri. Misalnya ketika gagal dalam ujian, mereka mungkin berpikir:

"Aku memang bodoh."
"Sepertinya aku tidak akan pernah bisa belajar dengan baik."

Pola pikir seperti ini membuat mereka mudah menyerah. Mereka percaya bahwa kegagalan adalah cerminan siapa diri mereka, bukan sekadar sebuah pengalaman. Tak heran jika akhirnya mereka merasa terjebak dan tidak punya harapan.

2. Cara Pikir Optimis: Gagal Itu Sementara

Berbeda dengan pesimis, orang yang optimis memandang kegagalan sebagai hal sementara. Bagi mereka, kegagalan bukan karena mereka "tidak mampu", tetapi karena ada sesuatu yang belum maksimal hari itu. Ketika menghadapi situasi yang sama, mereka akan berpikir:

"Hari ini aku memang tidak dalam kondisi terbaik, tapi besok aku akan coba lagi."
"Setidaknya aku sudah satu langkah lebih dekat ke tujuan."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline