Lihat ke Halaman Asli

Rasa

Diperbarui: 5 Februari 2019   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika apa yang dibanggakan menjadi dilema. Sosok yang ku jadikan prioritas hidup disaat semua terasa indah.

Kamu..ya kamu, 

Dimana saat orang lain bertanya "siapa dia" , dia adalah milikku, bagian hidup ku, dan juga penyemangatku.

Entah harus berkata apa disetiap yang ku berikan adalah salah, aku bagai berjalan di atas sayatan yang kubuat sendiri. Apa setiap keindahan bergandengan tangan dengan kepedihan..? Atau kamu yang terlalu indah untuk ku..? Mungkin aku yang teramat mendalam dengan rasa, hingga membenamkan kepala di tumpukan kalimat kedengkian sampai kamu pun tak melihat rupaku yang berlumur hujatan.

Ibarat kiasan kata indah yang terkecap saat reda dari kesal dan muak. Atau memang begini cara mencintaimu dengan segenap jiwa yang menurutmu itu besar. Dari yang sesuatu menjadi biasa hingga terbiasa. Kamu tidak pernah paham aku..bagaimana aku..dan seperti apa aku. Yang kamu tau hanya aku yang tidak mengerti kamu dengan segala apa yang kamu mau.Jika aku diposisikan diri mu, apa yang kamu perbuat..? Merengek kah..? Memelaskah..? Memohon kah..? Seperti hal nya aku yang telah sedemikian rawat luka kelammu namun terhempas-hempas dengan lantunan bait-bait sadis ketika secuil kemelut dalam indahnya romantika ini. Tidakkah rasa indah itu tetap indah seperti hal nya dulu, kala ku ikrarkan pertama bahwa aku akan kembali dan menjemputmu untuk duduk di singggasana nanti.

Terlambat ku pergi karena torehan itu sangat dalam, biarlah hingga sayatan ini menjadi bekal di alam sana sebagai bukti rasa yang telah di anugerahkan kepadaku..

RD Heryana S




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline