Lihat ke Halaman Asli

Tamansari, Wisata Eksotis dan Bersejarah Wajib Dikunjungi

Diperbarui: 25 Juni 2022   07:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana Umbul Binangun Tamansari (Sumber Gambar Raudhatul Karimah) 

Wisata Tamansari yang berlokasi di Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta kembali dibuka. Kendaraan roda empat maupun roda dua memenuhi area parkir. Wisatawan lokal dan asing ramai memasuki Gedong Gapura Panggung. Suasana ini menggambarkan kondisi mulai normal atau pertanda endemi, Minggu (12/6) saat tengah berkunjung ke Tamansari. Kompleks Tamansari atau kerap disebut dengan istana air (Water castle) merupakan bangunan kuno bergaya Eropa yang dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I tahun 1758 M yang digunakan sebagai tempat peristirahatan, rekreasi, dan pertahanan bagi para sultan dan keluarganya. Di dalam kompleks Tamansari terdapat berbagai bangunan bersejarah yang memiliki keistimewaan masing-masing. Untuk menambah khazanah pengetahuan sejarah bangunan di kompleks Tamansari, saya ingin membagikan sedikit kisah dan mitos yang saya temui saat berkunjung.

Di dalam kompleks Tamansari terdapat berbagai bangunan mulai dari gapura, umbul atau mata air, kolam pemandian, terowongan, dan gedung-gedung. Saat ingin memasuki kompleks Tamansari wisatawan harus membeli tiket. Tiket masuk dipatok dengan harga 5.000 untuk wisatawan lokal dan 15.000 untuk wisatawan asing. Wisatawan akan masuk melalui gerbang utama Gedong Gapura Panggung. Setelah melewati Gedong Gapura Panggung wisatawan akan melihat 4 gedung persegi panjang dikiri kanan dengan trap setengah lingkaran dan dikelilingi selasar yang disebut Gedong Sekawan.

Tempat yang paling digemari pengunjung ialah kolam pemandian Umbul Binangun. Umbul Binangun terbagi menjadi tiga bagian kolam yang menjadi tempat pemandian. Umbul Kawitan digunakan untuk putra-putri raja, Umbul Pamuncar digunakan untuk para selir, dan Umbul Panguras digunakan untuk raja. Menariknya air yang dialirkan ke kolam ialah air yang berasal dari aliran sungai gunung Merapi, ujar Pak Bambang Supardi (Tour guide Tamansari) saat di wawancarai Minggu (12/6).

Tidak hanya kolam pemandian yang memiliki keunikan namun juga ada terowongan bawah tanah yang konon mitosnya menjadi salah satu tempat pertemuan Sultan Hamengku Buwono I dengan Ratu Pantai Selatan atau Nyi Roro Kidul. “Namanya terowongan ke masjid bawah tanah yang untuk tempat sembahyang atau sholat tapi kejawen, yang kedua namanya Sumur Gemantung untuk jalan pengunjung dan warga menuju ke depan Gapura Panggung” terangnya.    

       Gaya bangunan Tamansari yang eksotis dan mempesona memikat setiap wisatawan lokal maupun asing untuk mengabadikan setiap sudut bangunannya. Selain mengabadikan sudut bangunannya wisata Tamansari kerap kali digunakan wisatawan sebagai tempat sesi foto, foto kelas, foto barang, bahkan foto preweding sekalipun. Sesi foto-foto tersebut dipatok dari harga 150.000 hingga 500.000 sesuai sesi foto yang diinginkan. Keunikan tiap-tiap sudut inilah yang menjadi daya pikat wisatawan untuk mengabadikan momennya. Adapun beberapa sudut bangunan yang paling digemari wisatawan untuk berfoto, yaitu Umbul Binangun, Kolam Pamuncar, Sungai Gumuling, dan terowongan bawah tanah. Namun, saat ini Sungai Gumuling dan terowongan bawah tanah belum bisa dikunjungi wisatawan karena dalam tahap renovasi pasca pandemi dan akan dibuka kembali bila telah selesai. Jika orang-orang beranggapan bahwa Tugu Pal Putih dan Malioboro ialah tempat yang harus dikunjungi ketika ke Jogja, menurut saya justru belum ke Jogja kalau belum singgah ke Tamansari.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline