Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah momok yang begiku menakutkan bagi karyawan. Apalagi jika karyawan tersebut menggantungkan keberlangsungan hidupnya pada pekerjaan tersebut.
Namun sejatinya PHK bukanlah akhir dari segalanya, karna engkau hanya kehilangan pekerjaan bukan kehilangan kehidupan. Engkau masih tetap memiliki nyawa. Hanya saja engkau tak lagi berada dan bekerja di tempat yang sama. Dalam artian engkau bisa mencari pekerjaan baru yang lebih menjanjikan.
Namun bonus demografi di negara kita sedikit memperkeruh suasana karna lapangan kerja yang tersedia tidak bisa menampung seluruh masyarakat usia produktif sehingga pengangguran pun merajalela tak peduli lulusan apa.
Hanya saja saya memiliki tips bagi anda yang masih bekerja agar anda nantinya lebih siap menghadapi kenyataan kehidupan yang sering kali malah tidak menyenangkan.
Pandemi Covid-19 lalu seharusnya memberikan kita banyak pelajaran kehidupan. Kala itu banyak bisnis atupun perusahaan yang tengah berkembang menjadi lesu bahkan kolaps karna perubahan kebiasaan masyarakat yang mengharuskan tetap stay dirumah.
Kenyataan tersebut berdampak lebih luas yakni di PHK nya sejumlah karyawan karna yang bersangkutan tidak mampu lagi menggaji para karyawannya karna pengeluaran lebih tinggi dari pendapatan perusahaan.
PHK seharusnya tidak terlalu bermasalah bagi kehiduoan lanjutan karyawan jika si karyawan itu lebih bijak dalam mengelola keuangan.
Karyawan yang bekerja akan mendapat gaji tiap bulan. Nah gaji yang tadi jangan langsung dihabiskan semua untuk belanja jor joran melainkan sebagiannya harus disisihkan untuk bisa menangani hal hal buruk yang bisa saja menanti dikemudian hari.
Anggap aja uang yang disisihkan itu bisa mencover diri anda sebelum mendapatkan pekerjaan lain ataupun modal awal untuk membangun usaha baru. Pandemi covid-19 telah mengajarkan kita akan pentingnya dana darurat.
Ilustrasi dana darurat/zap finance
Dana darurat sering diremehkan dengan alasan kita hidup hari ini dan hidup itu harus dinikmati sehingga kebanyakan pada enggan untuk menyisihkan karna merasa belum tentu panjang umur.