Lihat ke Halaman Asli

Peran Guru Bidang Studi Dalam Membentuk Akhlak Siswa

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1354431118445771680

Berbicara tentang perilaku siswa, tidak terlepas dari peran guru, orang tua dan juga lingkungan. Pada tataran sekolah, ada anggapan bahwa baik atau tidaknya perilaku siswa merupakan tanggung jawab dari guru PAI atau pun guru Budi Pekerti. Akan tetapi benarkah pendapat tersebut ? Kondisi di lapangan menggambarkan bahwa ternyata setiap guru bidang studi mempunyai kesempatan yang sangat besar dalam mempengaruhi moral peserta didik yang diajarnya. Namun demikian, kondisi Ideal tersebut dapat dicapai ketika seluruh guru di sekolah memiliki kesepahaman yang sama bahwa tugas mereka bukan hanya mengajarkan materi pelajaran, melainkan juga mendidik akhlak siswa.Ada beberapa jalan yang dapat ditempuh oleh guru dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada siswa. Pertama, sebelum guru memulai pelajaran, ada baiknya seorang guru terlebih dahulu menjelaskan kepada siswa tentang tujuan apa yang akan dicapai oleh siswa ketika mereka mempelajari materi tersebut. Contohnya, ketika seorang guru TIK akan menerangkan langkah-langkah bagaimana cara mendownload file dari internet, ada baiknya dijelaskan terlebih dahulu tujuannya, bahwa ketika mereka dapat menguasai materi ini, maka mereka dapat mengunduh file-file yang bermanfaat dari internet seperti video-video pembelajaran, murotal, ceramah-ceramah keagamaan, contoh-contoh soal Ujian dan sebagainya. Kedua, ketika seorang guru bahasa Inggris akan menjelaskan materi tentang membuat kalimat dalam bahasa Inggris, hendaknya dalam materi tersebut juga ditanamkan nilai-nilai kebaikan. Contohnya ketika guru akan memberikan contoh kalimat dengan kata kerja go (pergi) guru bisa memberikan contoh sebagai berikut : I go to the Mosque 5 times a day. Dengan begitu secara tidak langsung guru bahasa Inggris tersebut tengah mengingatkan siswa, seorang laki-laki hendaknya shalat berjamaah di mesjid 5 kali sehari. Ketika setiap guru menanamkan nilai-nilai positif tersebut, dan itu dilakukan secara berulang, maka bukan hal yang mustahil nilai-nilai kebaikan tersebut akan tertanam  dalam diri siswa, yang pada akhirnya siswa diharapkan memiliki akhlak yang baik




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline