Lihat ke Halaman Asli

Andri Mastiyanto

TERVERIFIKASI

Penyuluh Kesehatan

Agroforestri, Cara Cerdas Agar Gajah Tidak Menyerbu Ladang Manusia

Diperbarui: 28 September 2025   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi Agroforestri solusi damai & harmoni gajah dan manusia (sumber foto : desain by Andri M)

Cahaya sang surya meredup bersembunyi dibalik Bumi, suhu dingin menyapa pekarangan rumah sederhana di Desa Pinggir, Bengkalis, Riau.

Suparto, seorang penduduk desa yang berprofesi sebagai petani kebun, terbangun oleh suara dahan patah di luar dinding rumahnya, Jantungnya berdetak kencang, apakah itu ?

Dari kegelapan, siluet sosok bertubuh dan berkuping besar muncul perlahan, ternyata gajah Sumatra yang mencari makan.

Sosok besar itu mendekat, tanaman yang berada di ladang apakah akan dirusak ? Suparto menahan napas - apakah malam ini ia dan keluarga akan tersayat luka dan kerugian?

Dulu, perjumpaan seperti itu berarti benturan, teriakan , dan lemparan petasan. Kebun sawit muda, tanaman pangan, bahkan rumah kadang jadi sasaran hewan besar itu.

Tapi malam itu, ketika ia mendekati ladang, tak tampak jejak-jejak seperti dulu, tidak seperti yang ia takutkan. Ada beda, terasa perubahan.

Cakrawala masih melambai-lambai ketika Suparto duduk di serambi rumahnya. Tertampak, barisan bibit kopi, matoa dan durian tersusun rapi.

Dirinya masih ingat ketika tim dari Rimba Satwa Foundation dan PT Pertamina Hulu Rokan datang dan menawarkan sebuah ide agar gajah bisa harmoni dengan manusia.

Ide itu berupa menanam tumbuhan yang gajah tidak suka, tetapi tetap memberikan nilai ekonomi bagi warga.

Pandangan ini juga mengenai membiarkan gerombolan gajah lewat koridor vegetasi alami, dan manusia dapat menanam di lahan yang lebih aman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline