Lihat ke Halaman Asli

Raja Lubis

TERVERIFIKASI

Pekerja Teks Komersial

"Till Death", Upaya Maksimal Istri Keluar dari Permainan Maut Sang Suami

Diperbarui: 19 September 2022   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu adegan dalam film "Till Death" yang dibintangi oleh Megan Fox sebagai sosok Emma. Sumber: Screen Media via Kompas.id

Menonton film-film bergenre survival alias cara bertahan hidup, selalu saja menyenangkan. Pasalnya memang manusia selalu punya cara untuk keluar dari kesulitan yang tengah dihadapinya.

Bentuk dari film seperti ini bisa bermacam-macam. Bisa berbentuk cara bertahan hidup dari serangan binatang buas seperti teror hiu dalam Shark Bait atau teror buaya dalam Crawl.

Atau juga bentuknya bisa bertahan hidup dari serangan manusia lainnya. Seperti Don't Breathe yang mengisahkan usaha seorang laki-laki tua nan buta agar selamat dari perampok yang datang ke rumahnya.

Nah, film yang saya ulas kali ini adalah film bergenre survival dalam bentuk yang kedua. Judulnya Till Death, tentang seorang istri yang berusaha kabur dari 'permainan' gila suaminya.

Pembuka yang membosankan

Kalung yang dipakai Emma adalah kunci utama film ini/imdb.com

Till Death dibuka dengan kurang bergairah oleh percakapan dua karakter, Emma (Megan Fox) dan Tom (Aml Ameen). Dari percakapan tersebut, belakangan diketahui Tom adalah selingkuhan Emma, mengingat Emma sudah menikah dengan lelaki kaya raya bernama Mark (Eoin Macken).

Menyadari kekeliruannya, Emma memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Tom tepat di hari jadi pernikahannya bersama Mark.

Jujur saja, buat saya adegan pembuka Till Death ini sangat membosankan. Adegan pembuka yang hanya mengisahkan tentang pernikahan dan perselingkuhan dalam bentuk dialog hanya mengaburkan bentuk umum film ini. Diperparah pula dengan iringan musik yang terlalu kencang yang seringkali lebih tinggi volumenya dibanding dialog yang dilontarkan para karakter.

Kalau saya jadi editornya, saya akan lebih memilih adegan Emma berusaha kabur dari 'rumah danau' sambil menyeret-nyeret mayat suaminya yang memang terborgol bersamanya, sebagai pembuka film.

Sehingga dengan adegan tersebut, film akan lebih mudah menjalin emosi dengan penontonnya karena memang harapan menonton film ini adalah elemen thriller-nya bukan tentang drama romantis. 

Apalagi ternyata film berjalan dengan alur yang linear. Sehingga masalah-masalah drama rumah tangga tersebut sebetulnya bisa menjadi sisipan di tengah-tengah sekuen thriller-nya.

Eksplorasi ruang yang cukup detail

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline