Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Pudiyanto

TERVERIFIKASI

Traveler Madyanger Fiksianer #MuseumLover

[FAPI] Apakah Aku Berhak Bermimpi?

Diperbarui: 7 Juli 2015   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rahab Ganendra No 007

menyengat panas, aku udah tak risau cemas
dingin menusuk raga, aku sudah terbiasa
menghisap debu-debu jalanan,sudah menjadi konsumsi harian
dicibir berlabel sampah perkotaan, sudah tak kudengarkan

nasib siapa yang kehendakkan
takdir siapa yang tentukan
garis hidup mesti ditempuh
dengan sukacita dan keringat peluh

jalanan berdebu adalah taman surga bermainku
kolong jembatan adalah tempat teduh tinggalku
kerasnya alam kota menjadi sekolah belajarku
tanpa bangku
tanpa sepatu
tanpa seragam baju
tanpa peduli itu, demi ilmu

lihatlah aku bisa menggambar
di dinding-dinding mural yang terhampar

lihatlah aku bisa membaca
meski belum jelas seperti apa huruf a

lihatlah aku bisa tersenyum
di kolong langit rembulan berkuntum

lihatlah aku masih genggam mimpi-mimpi
yang kugantungkan di setiap besi karat jembatan sisi

terbacakah disana
di lapisan kertas kumal pembungkus kaleng tjap nona
bertumpuk menjadi buku-buku pencatat rasa
coretan-coretan tanpa kalimat kata

terlihatkah disana
aku berlarian diantara bus-bus kota
dengan sepatu kumal bercita-cita
kelak yang membawaku berlari diantara surga

meski
ibuku lama tak kembali
bapakku entah kemana pergi
di istana kardus aku menanti
dan tanpa henti merajut harapan mimpi-mimpi
berbekal sabar menanti
pada uluran waktu yang berbaik hati
lalu membawa mereka pulang kembali
memelukku di siang, malam dan pagi hari

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline