Lihat ke Halaman Asli

Ridwan Arifin

mahasiwa gabut

Peningkatan Kesadaran Potensi Dedak dan Bekatul sebagai Pangan Fungsional Penurun Resiko Masalah Kesehatan

Diperbarui: 13 Agustus 2019   14:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Program monodisiplin Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro oleh Mahasiswa Nisa Arum Hidayati (20) dengan judul "Peningkatan Kesadaran Potensi Dedak dan Bekatul sebagai Pangan Fungsional Penurun Resiko Masalah Kesehatan" dilaksanakan pada Jumat (26/7) di Balai Desa Karangdowo, Kedungwuni, Pekalongan dalam Kegiatan Perkumpulan Rutin Pengurus PKK Desa Karangdowo.

Alasan dirancangnya program ini adalah komoditas pertanian yang utama di Desa Karangdowo yaitu tanaman padi, maka dari itu pasti dihasilkan dedak dan bekatul sebagai hasil samping penyosohan padi. Sayangnya dedak dan bekatul hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau dianggap limbah. 

Dedak dan bekatul mengandung serat pangan yang dapat menurunkan kolesterol dan menurunkan resiko penyakit jantung yang diderita mayoritas lansia Desa Karangdowo. Berdasarkan hal tersebut maka peningkatan kesadaran potensi dedak dan bekatul sebagai pangan fungsional penurun resiko kesehatan perlu dilakukan.

Pelaksanaan program bersamaan dengan kegiatan perkumpulan rutin dikarenakan sasaran utama program ini adalah Ibu-ibu PKK Desa Karangdowo yang secara pribadi bertanggung jawab dalam mengelola pangan keluarganya. Diharapkan langkah ini dapat menyadarkan Ibu-ibu rumah tangga khususnya PKK agar menyadari manfaat dedak dan bekatul sebagai menu yang sehat dan inovatif bagi anggota keluarga.

Materi disampaikan secara lisan dan secara visual dengan powerpoint yang ditampilkan melalui proyektor. Penyusunan materi menggunakan bahasa yang sederhana namun tidak mengubah esensi yang akan disampaikan. Sebagai tindak lanjut, dibagikan leaflet sehingga materi dapat lebih mudah dipahami. 

Pada saat pelaksanaan program, ditampilkan juga contoh olahan dari bekatul yaitu tepung bekatul yang mudah diaplikasikan menjadi berbagai olahan pangan sehat. Peserta dapat melihat dan merasakan salah satu contoh olahan bekatul tersebut, sehingga terbentuk komunikasi interaktif antara penyampai materi dengan peserta. Setelah itu, dibuka sesi tanya jawab yang aktif karena antusiasme peserta yang tinggi. Diharapkan terlaksananya program ini dapat memberi dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Karangdowo. (NA)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline