Mohon tunggu...
Ridwan Arifin
Ridwan Arifin Mohon Tunggu... Koki - mahasiwa gabut

sharing hasil belajar dari seorang mahasiswa gabut

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peningkatan Kesadaran Potensi Dedak dan Bekatul sebagai Pangan Fungsional Penurun Resiko Masalah Kesehatan

13 Agustus 2019   13:56 Diperbarui: 13 Agustus 2019   14:10 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Program monodisiplin Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro oleh Mahasiswa Nisa Arum Hidayati (20) dengan judul "Peningkatan Kesadaran Potensi Dedak dan Bekatul sebagai Pangan Fungsional Penurun Resiko Masalah Kesehatan" dilaksanakan pada Jumat (26/7) di Balai Desa Karangdowo, Kedungwuni, Pekalongan dalam Kegiatan Perkumpulan Rutin Pengurus PKK Desa Karangdowo.

Alasan dirancangnya program ini adalah komoditas pertanian yang utama di Desa Karangdowo yaitu tanaman padi, maka dari itu pasti dihasilkan dedak dan bekatul sebagai hasil samping penyosohan padi. Sayangnya dedak dan bekatul hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau dianggap limbah. 

Dedak dan bekatul mengandung serat pangan yang dapat menurunkan kolesterol dan menurunkan resiko penyakit jantung yang diderita mayoritas lansia Desa Karangdowo. Berdasarkan hal tersebut maka peningkatan kesadaran potensi dedak dan bekatul sebagai pangan fungsional penurun resiko kesehatan perlu dilakukan.

Pelaksanaan program bersamaan dengan kegiatan perkumpulan rutin dikarenakan sasaran utama program ini adalah Ibu-ibu PKK Desa Karangdowo yang secara pribadi bertanggung jawab dalam mengelola pangan keluarganya. Diharapkan langkah ini dapat menyadarkan Ibu-ibu rumah tangga khususnya PKK agar menyadari manfaat dedak dan bekatul sebagai menu yang sehat dan inovatif bagi anggota keluarga.

Materi disampaikan secara lisan dan secara visual dengan powerpoint yang ditampilkan melalui proyektor. Penyusunan materi menggunakan bahasa yang sederhana namun tidak mengubah esensi yang akan disampaikan. Sebagai tindak lanjut, dibagikan leaflet sehingga materi dapat lebih mudah dipahami. 

Pada saat pelaksanaan program, ditampilkan juga contoh olahan dari bekatul yaitu tepung bekatul yang mudah diaplikasikan menjadi berbagai olahan pangan sehat. Peserta dapat melihat dan merasakan salah satu contoh olahan bekatul tersebut, sehingga terbentuk komunikasi interaktif antara penyampai materi dengan peserta. Setelah itu, dibuka sesi tanya jawab yang aktif karena antusiasme peserta yang tinggi. Diharapkan terlaksananya program ini dapat memberi dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Karangdowo. (NA)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun