Lihat ke Halaman Asli

Putu SiskaWidya

Putu Siska Widya Antari

Harga Cabai Melonjak, Tambah Beban Masyarakat di Tengah Pandemi

Diperbarui: 8 Juli 2021   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Singaraja, Harga akomodasi Cabai di Indonesia khususnya di Singaraja mengalami lonjakan yang cukup tinggi. Hingga Kamis, 18 Maret 2021 kenaikan harga cabai di pasaran sudah mencapai Rp. 130.000 per kilogramnya. Melonjaknya harga cabai akhir-akhir ini mengakibatkan banyak masyarakat mengeluh, mengingat di situasi pandemi seperti saat ini banyak masyarakat mengalami kesulitan ekonomi akibat kehilangan penghasilan mereka.

Dilansir dari Bali Express, penyebab melonjaknya harga cabai utamanya di daerah Singaraja lantaran sejumlah petani cabai mengalami gagal panen akibat terserang Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Akibat serangan hama tersebut, para petani harus mengalami kerugian yang tidak sedikit dan memaksa mereka untuk menaikkan harga cabai mencapai ratusan ribu rupiah perkilogramnya.

Di sisi lain, kenaikan harga cabai khususnya di Singaraja, mengakibatkan banyak masyarakat utamanya kaum Ibu rumah tangga mengeluh karena terpaksa harus mengurangi jumlah cabai dalam masakan demi tetap bisa mengatur keuangan dapur mereka. Para pedagang makanan cepat saji seperti penjual nasi, bakso, dan penjual makanan pedas lainnya juga terpaksa harus mengecewakan pelanggan mereka akibat kelonjakan harga cabai.

 "Saya sangat merasakan kenaikan harga cabai saat ini yang mencapai Rp. 130.000 per kilogramnya di pasar. Banyak pelanggan saya yang meminta banyakin sambalnya, ada juga yang mengatakan masakan saya kurang pedas dan saya hanya bisa berusaha membuat pelanggan saya mengerti, bahwa harga cabai saat ini masih sangat mahal. Kenaikan harga cabai ini juga berpengaruh terhadap keuntungan yang saya dapatkan. Semenjak harga cabai naik, keuntungan yang saya dapatkan biasanya, kini mengalami penurunan," Ujar Kadek Yuni Supartini selaku penjual nasi kuning saat ditemui Kamis, (18/3) sore.

Masyarakat berharap pemerintah dan para petani bisa segera mengambil tindakan untuk menangani permasalahan ini, sehingga harga cabai di pasaran bisa kembali normal dan permintaan cabai di masyarakat bisa kembali tercukupi.

   




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline