Yogyakarta -- Kesehatan mental, reproduksi, dan lingkungan merupakan fondasi penting bagi remaja untuk tumbuh optimal. Tanpa ketiganya, remaja berisiko kesulitan dalam mengelola emosi, menjaga kesehatan tubuh, hingga menata masa depan yang mandiri.
Berangkat dari kesadaran itu, lima mahasiswa Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO) yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) 2025 menghadirkan inovasi bertajuk Mind Force Retreat berbasis wellness. Program ini menyoroti remaja perempuan Panti Asuhan Yatim dan Dhuafa Mafaza, Warungboto, Yogyakarta, melalui enam kegiatan interaktif yang dirancang berkelanjutan.
Dibimbing oleh ibu Nur Khasanah, S.ST., M.Kes., tim berkomitmen menghadirkan program yang tidak hanya menekankan edukasi, tetapi juga praktik nyata yang dekat dengan keseharian peserta. "Harapan kami, melalui Mind Force Retreat ini adik-adik panti dapat lebih memahami pentingnya menjaga kesehatan mental dan reproduksi, sekaligus belajar mandiri dalam mengelola lingkungan dan pangan. Dengan bekal itu, mereka bisa tumbuh menjadi generasi yang sehat, percaya diri, dan berdaya," ujar Putri Keke Yuni Nursa'at, Ketua Tim PKM-PM UNRIYO.
Enam kegiatan utama disiapkan dalam program ini. EmoWheel melatih kesadaran diri melalui pengenalan emosi dan refleksi personal. HugCare menumbuhkan rasa percaya diri lewat metode Butterfly Hug dengan afirmasi positif. SeftHope mengenalkan teknik SEFT untuk mengelola stres sekaligus menguatkan impian melalui pohon harapan.
Di bidang kesehatan reproduksi, ReproWise menghadirkan praktik pembuatan jamu pereda nyeri menstruasi dan edukasi SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). Lalu ada BioReen yang mengajak remaja mengolah limbah organik menjadi biopori, serta GreenGrow yang menekankan kemandirian pangan lewat penanaman sayuran dan herbal dengan memanfaatkan hasil tanah biopori.
Suasana kegiatan yang dikemas kreatif membuat para peserta lebih mudah memahami dan langsung menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. "Melalui pendekatan berbasis wellness, kami melihat anak-anak tidak hanya mendapat edukasi, tetapi juga keterampilan praktis yang bermanfaat untuk kemandirian mereka," tutur Nur Khasanah, selaku dosen pembimbing.
Hal senada juga disampaikan oleh pengasuh panti. Menurutnya, materi yang dibawakan tim PKM UNRIYO sederhana, tepat sasaran, dan memberi inspirasi baru bagi para pendidik di panti. "Anak-anak cepat menangkap dan langsung mempraktikkannya dalam keseharian," ujarnya.
Dengan semangat inovasi mahasiswa UNRIYO, Mind Force Retreat membawa harapan baru bagi remaja panti untuk tumbuh lebih sehat, percaya diri, dan mandiri. Harapannya, inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lain dalam melahirkan generasi muda yang tangguh dan berdaya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI