Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Karakter, Omong Kosong?

Diperbarui: 29 November 2017   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat ini tengah di dengungkan pendidikan karakter. Namun seperti program-program yang lain, pendidikan karakter hanya dijadikan sebagai pemanis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) semata. Sungguh ironi jika pendidikan karakter yang terdengar "wow" hanya dijadikan formalitas saja seperti komponen-komponen RPP yang lain. Ditulis, namun tidak dilaksanakan. Atau parahnya hanya sekedar menulis tanpa tahu maknanya.

Mengapa pendidikan karakter sulit dilaksanakan? Karena kurangnya sosialisasi nyata. Yang ada hanyalah sosialisasi formalitas tanpa adanya umpan balik apakah pendidikan karakter yang dilaksanakan sudah benar atau belum. 

Apa mungkin pendidikan karakter dapat dilaksanakan di kelas? Kalau kelas hanya berisi kegiatan mencatat dan menjawab soal belaka, tentunya sulit. 

Saya ingat waktu saya belajar di SD. Ada soal mengisi kegiatan di pelajaran PPKn. Pertanyaan "apakah kamu membersihkan tempat tidur?" Saya jawab "Ya." Walaupun kenyataannya tidak. Pertanyaan "apakah kamu membantu teman tanpa membedakan?" Saya jawab "Ya" Walaupun kenyataannya tidak.  Itulah kreatifnya anak sekolah.

Apakah pendidikan karakter hanya akan jadi omong kosong? Kita tunggu saja.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline