Mohon tunggu...
Dharma Putra
Dharma Putra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan Karakter, Omong Kosong?

29 November 2017   21:29 Diperbarui: 29 November 2017   21:43 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat ini tengah di dengungkan pendidikan karakter. Namun seperti program-program yang lain, pendidikan karakter hanya dijadikan sebagai pemanis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) semata. Sungguh ironi jika pendidikan karakter yang terdengar "wow" hanya dijadikan formalitas saja seperti komponen-komponen RPP yang lain. Ditulis, namun tidak dilaksanakan. Atau parahnya hanya sekedar menulis tanpa tahu maknanya.

Mengapa pendidikan karakter sulit dilaksanakan? Karena kurangnya sosialisasi nyata. Yang ada hanyalah sosialisasi formalitas tanpa adanya umpan balik apakah pendidikan karakter yang dilaksanakan sudah benar atau belum. 

Apa mungkin pendidikan karakter dapat dilaksanakan di kelas? Kalau kelas hanya berisi kegiatan mencatat dan menjawab soal belaka, tentunya sulit. 

Saya ingat waktu saya belajar di SD. Ada soal mengisi kegiatan di pelajaran PPKn. Pertanyaan "apakah kamu membersihkan tempat tidur?" Saya jawab "Ya." Walaupun kenyataannya tidak. Pertanyaan "apakah kamu membantu teman tanpa membedakan?" Saya jawab "Ya" Walaupun kenyataannya tidak.  Itulah kreatifnya anak sekolah.

Apakah pendidikan karakter hanya akan jadi omong kosong? Kita tunggu saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun