Lihat ke Halaman Asli

Puja Nor Fajariyah

TERVERIFIKASI

Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Ajak Anak Bercerita, Ajar Anak Berbahasa

Diperbarui: 3 Desember 2020   05:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pinterest.com/tassalli

"Lihat, kakak bawa gambar apa hari ini?"
"Masjiiid,"

Koor suara itu seketika menggema memenuhi kelas. Riuh rendah yang aku sendiri selalu bahagia karenanya. Itulah spesialnya mengajar seorang anak usia dini. 

Selain karena memang yang diajar begitu lucu, namun keluguan akan ketidaktahuan dan jawaban yang begitu jujur di setiap pertanyaan selalu memaksa aku untuk bersyukur. Sebagai mahasiswa semester 5, aku sudah beberapa kali melakukan praktik mengajar langsung ke TK. 

Hal ini baik karena memang disebabkan oleh agenda wajib kampus seperti adanya mata kuliah magang dan beberapa mata kuliah lain yang memaksa untuk melakukan observasi langsung atau memang karena agenda luar akademik lainnya yang juga terkadang menuntut untuk kembali ke TK. Sebut saja seperti ketika ada agenda volunteering atau kegiatan lainnya.

Kembali ke percakapan yang aku mention di awal, kali ini aku akan mencoba menuliskan terkait salah satu hal yang aku suka ketika mengajar anak usia dini. Salah satu hal yang aku ingin sekali bisa melakukannya secara profesional. Dan, hal yang juga aku senangi ketika menggunakan metode ini di dalam kelas saat mengajar. 

Hal ini, adalah bercerita atau berdongeng. Jujur saja, karena pada bidang studiku sendiri adalah berlatar belakang pendidikan Islam anak usia dini, maka cerita atau dongeng yang dibawakan harus aku usahakan bernuansa keislaman. Itulah mengapa, dalam membuat ceritanya, aku perlu untuk memutar otak agar menjadikannya sempurna.

 Aku perlu memilih dan memilah kata agar cerita yang aku suguhkan ke anak-anak adalah bahasa yang sesederhana mungkin. Tentu saja, hal ini karena harapan anak-anak memahami apa yang aku sampaikan. 

Karena, satu hal yang tidak boleh lepas dari setiap pembelajaran adalah harus memiliki pesan positif selain pembelajarannya harus dikemas dengan cara yang menyenangkan agar bermakna dan bisa diingat dengan mudah oleh anak.

Perihal aku yang begitu menyukai metode bercerita atau berdongeng kepada anak, itu karena aku selalu bertumpu pada pemahaman bahwa imajinasi anak itu luar biasa. 

Ya benar saja, pemkiran seperti itu pada otakku serasa dipupuk juga oleh aku yang sering kali menonton film yang menceritakan perihal imajinasi anak. Itulah mengapa, aku begitu suka mengajak anak berfantasi sembari belajar bersama. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline