Lihat ke Halaman Asli

Misteri Dibalik QZ8501 AirAsia

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14201822141730208296

Pesawat AirAsia dengan nomor QZ8501 rute Surabaya-Singapura dinyatakan hilang dari radar pos pemantau Jakarta, Minggu (28/12/2014), sekira pukul 06.18 WIB. Pesawat denga pilot Irianto (53) membawa 162 penumpang, termasuk tujuh kru.

Setelah dinyatakan hilang, semua media, baik cetak, online dan seluruh televisi swasta memberitakan, serta mengulas bahkan menganalisa sebab musabab  kecelakaan peswat setiap waktu

Penulis yang terus mengikuti pemberitaan hilangnya pesawat, menjadi bertanya- tanya ada apa dengan hilangnya pesawat Air Asia dengan Nomor QZ 8501 tersebut. Keheranan penulis muncul setelah menghitung banyaknya hitungan (bilangan) delapan maupun kode huruf dari pesawat yang hilang. Menurut penulis ada sesuatu dibalik angka dan huruf tersebut, selain analisa secara tekhnik dari orang yang memiliki kompetensi atau yang bertangungjawab.

Pertama huruf Q merupakan hurup ke 17 dalam abjad dalam Bahasan Indonesia yang berarti 1+7= 8. Huruf Z, urutan ke 26 dalam yang berarti 2+6 = 8. Dari almarhum guru spritual penulis pernah mengatakan hitungan angka hanya dikenal 1 sampai 9 sedangkan angka 10 merupakan bilang sempurna. Angka awal dari pesawat Air Asia yang hilang juga diawali dengan angka 8.

Penasaran dengan bilangan 8, penulis mencoba menelusuri ke dalam kitab suci umat Islam, Al Quran. Didapati surah ke 8 dalam Al Quran yaitu surah Al Anfal. Sesuai angka dari nomor pesawat Air Asia QZ8501, penulis langsung melihat bunyai ayat ke 50 dan 51.

Ayat tersebut berbunyi: “Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): `Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar`, (tentulah kamu akan merasa ngeri).(QS. 8:50).”

Penulis tidak berbicara mengenai keimanan seseorang tapi penulis kaget dengan penggalan arti dari ayat tersebut "ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang." Apakah ini suatu kebetulan saja, bahwa dalam ayat ini disebutkan jiwa orang-orang melayang seperti harus hilangnya nyama para penumpang Air Asia QZ8501 dalam satu waktu?.

Diayat selanjutnya. “Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya,(QS. 8:51)".

Penulis lebih kaget lagi dengan arti di ayat 54 “(keadaan mereka) serupa dengan keadaan Firaun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya maka Kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Firaun dan pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah orang-orang yang zalim.(QS. 8:54)".

Dalam ayat tersebut di atas, disebutkan Allah SWT menenggelamkan Firaun dan pengikutnya. Penulis bukan ingin menyebutkan korban di pesawat Air Asia QZ8501 adalah kaum Firaun tapi kaget dengan kata "tenggelamkan". Hal ini sesuai temuan Tim SAR gabungan yang telah menemukan puing dan beberapa jenazah di perairan Pangkalan BUN. Diduga pesawat tenggelam di laut Selat Karimata.

Mungkin ini hanya kebetulan, namun bagi penulis, kejadian ini merupakan tanda dari Sang Pencipta akan hidup mati seseorang dan bagaimana Allah SWT mencabut nyawa makhluknya.

Naasnya pesawat Air Asia, merupakan takdir Tuhan yang tidak akan bisa dielakkan dan kita tidak perlu mencari salah siapa. Kita sebagai makhluk Tuhan harus menjadikan musibah ini sebagai cermin untuk lebih bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.

Allah SWT menunjukkan kekuasaan Nya pada kecelakaan pesawat Air Asia QZ 8501 dan kita tidak akan pernah bisa menaklukkanNya.

Walllahua’lambisawab..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline