Lihat ke Halaman Asli

Dokter Andri Psikiater

TERVERIFIKASI

Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Ganja Bisa Bikin "Gila": Risiko Gejala Psikosis Pada Pengguna Ganja

Diperbarui: 8 November 2023   12:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Bunga Ganja dibuat dengan Canva oleh penulis (untuk kepentingan ilustrasi saja)

Hubungan antara penggunaan ganja dan psikosis adalah topik penelitian dan perdebatan yang terus berlangsung. Gejala psikosis yang terutama adalah kebingungan, kekacauan proses pikir, halusinasi dan delusi (waham) seperti yang sering kita temukan pada pasien gangguan skizofrenia. Meskipun individu dengan gangguan psikotik telah ditemukan memiliki tingkat penggunaan ganja yang lebih tinggi, pertanyaan apakah ganja berkontribusi terhadap risiko psikosis tetap kompleks dan beragam serta menimbulkan banyak pertentangan dari para pendukung legalisasi ganja.

Data menunjukkan bahwa banyak masalah terkait penggunaan ganja dan timbulnya gejala psikosis di negara-negara yang melegalisasi ganja untuk penduduknya seperti Belanda dan Kanada. 

Penggunaan Ganja dan Psikosis: Korelasi atau Sebab Akibat?

Penelitian secara konsisten menunjukkan hubungan antara penggunaan ganja dan peningkatan risiko psikosis. Namun, penting untuk dicatat bahwa korelasi tidak selalu menyiratkan sebab akibat.

Hubungan antara ganja dan psikosis kemungkinan besar bersifat dua arah dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kerentanan genetik, pengaruh lingkungan, dan perbedaan individu.

Salah satu hipotesisnya adalah bahwa penggunaan ganja dapat bertindak sebagai faktor yang berkontribusi dalam perkembangan psikosis di antara individu yang rentan. Studi longitudinal telah menemukan bahwa penggunaan ganja yang berat dan teratur selama masa remaja dikaitkan dengan peningkatan risiko pengembangan gangguan psikotik di kemudian hari.

Namun, sangat penting untuk mempertimbangkan bahwa tidak semua pengguna ganja mengembangkan psikosis, dan faktor-faktor lain, seperti kecenderungan genetik dan kondisi kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya, dapat berinteraksi dengan penggunaan ganja untuk meningkatkan risiko.

Dampak Ganja pada Perjalanan Penyakit Psikotik

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ganja dapat berdampak negatif pada perjalanan dan "outcome" gangguan psikotik. Individu dengan skizofrenia atau gangguan psikotik lainnya yang menggunakan ganja cenderung mengalami gejala yang lebih parah, tingkat kekambuhan yang lebih tinggi, dan fungsi keseluruhan yang lebih buruk dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan ganja. Penggunaan ganja telah dikaitkan dengan timbulnya psikosis yang lebih awal, peningkatan rawat inap, dan berkurangnya respons terhadap pengobatan.

Mekanisme yang mendasari hubungan antara ganja dan psikosis masih belum sepenuhnya dipahami. Salah satu kemungkinannya adalah bahwa senyawa psikoaktif tetrahidrokanabinol (THC) yang terdapat dalam ganja dapat mengganggu keseimbangan neurotransmiter di otak, terutama dopamin, yang telah terlibat dalam perkembangan psikosis. Selain itu, penggunaan ganja dapat berinteraksi dengan faktor risiko lain, seperti stres, trauma, atau kerentanan genetik, untuk meningkatkan kemungkinan berkembangnya psikosis atau memperburuk gejala yang ada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline