Lihat ke Halaman Asli

Priyo Widiyanto

Papan Kanggo Olah Rogo lan Roso. Edukatif dan Teraputik.

Belajar Mengelola Luka Batin

Diperbarui: 2 November 2020   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dalam diri manusia, hubungan jiwa dan raga adalah hubungan kesatuan monodualis, dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu apa yang terjadi pada raga dapat mempengaruhi dinamika kejiwaan seseorang, begitu sebaliknya.

Luka batin adalah luka yang terjadi pada lapisan batin yang terdalam akibat suatu tekanan yang terjadi secara luar biasa berat dan terus menerus. Luka batin sangat mungkin terjadi pada masa lalu. Mungkin saat itu ada suatu peristiwa yang sangat menyakitkan, sehingga membuat seseorang mengalami trauma dalam kehidupannya. Trauma ini masuk dalam ketidaksadaran, suatu saat sangat mungkin peristiwa ini muncul dalam kesadaran seseorang  dalam wujud yang sudah berbeda dengan peristiwa aslinya. Orang yang mengalami seperti ini menjadi mudah tersinggung, mudah meletupkan kemarahan. Ringkas kata emosi tidak stabil karena ada sesuatu yang tidak terselesaikan dimasa lalunya.

Tekanan eksternal (terlalu berat beban), kondisi internal (rapuh) bisa membuat seseorang semakin mudah terluka batinnya. Seseorang harus berani untuk tidak mengijinkan dirinya dilukai, sehingga dia tidak mudah terluka, meskipun ada tekanan dari faktor luar yang sangat berat. Jadi seseorang harus berlatih agar dirinya punya daya tahan dan daya lentur terhadap tekanan dari luar, agar dirinya tidak mudah terluka. Orang-orang dekat, dicintai, dan sandaran hidup adalah orang-orang yang potensial melukai batin, bukan karena mereka jelek, tetapi sering kali seseorang berharap terlalu tinggi terhadap orang-orang dekat, dicintai dan yang menjadi sandaran hidup. Sedangkan mereka itu semua belum tentu dapat memenuhi harapannya, sehingga akan menimbulkan kekecewaan dan bermuara pada munculnya luka batin pada diri seseorang.

Ada beberapa cara untuk mengelola luka batin, yaitu: Belajar dan berlatihlah untuk makin baik dalam:

  • Komunikasi dialogis dan reflektif
  • Komunikasi inter dan antar pribadi
  • Memahami perbedaan persepsi dalam komunikasi
  • Mendengarkan aktif
  • Kendahan hati
  • Jujur
  • Memaafkan
  • Bersyukur
  • Realistik menumbuhkembangkan cita-cita hidup.

Pengelolaan diri yang baik akan mampu meminimalisir munculnya luka batin, dan ketika luka batin tetap muncul maka seseorang yang memiliki pengelolaan diri yang baik akan relatif mudah menyembuhkan lukan batinnya. Pengelolaan luka batin perlu dilakukan karena luka batin akan menjadi penghalang kebahagian seseorang. Selamat belajar mengelola luka batin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline