Lihat ke Halaman Asli

Mbah Priyo

Engineer Kerasukan Filsafat

Character Building: Tantangan Pembangunan Moral Generasi Muda di Era Modern

Diperbarui: 21 Agustus 2025   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

character building-your therapy source

Moralitas dan hak asasi manusia merupakan fondasi utama dalam membangun masyarakat yang adil dan beradab. Immanuel Kant menegaskan pentingnya penghormatan terhadap martabat manusia melalui imperatif kategoris, sementara John Rawls menekankan keadilan sebagai prinsip fairness yang harus diterapkan dalam struktur sosial. Jean-Jacques Rousseau mengingatkan kita akan hubungan antara kebebasan individu dan kebaikan bersama, sedangkan Martha Nussbaum menyoroti keutamaan manusia dan pentingnya penghormatan terhadap hak asasi. Dalam konteks hubungan antarmanusia dan dialog, filosuf seperti Martin Buber mengajarkan kita tentang makna hubungan moral. Sementara itu, pemikiran Thomas Aquinas mengingatkan akan kebaikan ilahi sebagai dasar moralitas. Bersama-sama, pandangan para tokoh ini membangun sebuah kerangka pemikiran yang memperkuat pentingnya moral dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Generasi muda saat ini hidup dalam era yang jauh berbeda dari generasi sebelumnya. Informasi dapat diakses hanya dengan sentuhan jari, dan interaksi sosial tidak lagi terbatas pada ruang fisik. Namun, modernitas ini membawa sejumlah tantangan moral yang serius:

  1. Individualisme yang berlebihan
    Media sosial mendorong budaya narsisisme dan pencitraan. Generasi muda lebih rentan mengukur nilai diri berdasarkan jumlah "likes" atau pengakuan digital, bukan pada kualitas moral dan kontribusi nyata.

  2. Erosi nilai tradisional
    Globalisasi membawa banyak nilai baru yang kadang tidak sejalan dengan budaya dan moral lokal. Jika tidak dibekali pondasi moral yang kuat, generasi muda akan mudah kehilangan identitas.

  3. Normalisasi kekerasan dan intoleransi
    Paparan terhadap konten digital, baik film, gim, maupun berita, sering kali menampilkan kekerasan dan ujaran kebencian. Tanpa bimbingan, anak muda dapat menganggap perilaku tersebut sebagai sesuatu yang wajar.

  4. Krisis integritas
    Fenomena menyontek, manipulasi data, hingga praktik curang dalam berbagai bidang menunjukkan lemahnya integritas moral. Ini berbahaya karena integritas adalah modal utama kepemimpinan masa depan.

  5. Ketidakpekaan sosial
    Dalam dunia serba cepat, empati mudah terkikis. Banyak anak muda lebih sibuk dengan layar gawai daripada menyapa atau membantu sesama. Padahal, empati adalah inti dari moralitas.

Peran Moral dalam Pembentukan Karakter

Pentingnya moral pada generasi muda tidak hanya berkaitan dengan perilaku sehari-hari, tetapi juga dengan pembentukan karakter jangka panjang. Martha Nussbaum menekankan keutamaan manusia, yang berarti menanamkan kebiasaan baik agar menjadi bagian dari jati diri seseorang.

Karakter moral yang kuat akan membentuk pribadi yang:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline