Lihat ke Halaman Asli

Mbah Priyo

Engineer Kerasukan Filsafat

Pagi, Kopi, dan Janji Hidup yang Lebih Sederhana

Diperbarui: 3 Agustus 2025   03:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi dan kopi - Kreasi AI

Jam menunjukkan pukul 06.00. Udara masih dingin, embun belum sepenuhnya menguap, dan matahari malu-malu mengintip dari balik awan. Di dapur, suara air mendidih dan aroma kopi yang menyeruak membawa satu kesadaran: satu minggu telah berlalu.

Cepat sekali, ya?

Rasanya baru kemarin hari Senin datang membawa daftar panjang pekerjaan. Lalu hari-hari berjalan dalam rutinitas: bangun, sibuk, lelah, tidur. Begitu saja, berulang, tanpa sempat menoleh dan bertanya, "Apa yang sudah kulakukan minggu ini? Apa yang kualami sungguh-sungguh kurasakan?"

Minggu pagi memberi jeda. Waktu untuk mengendapkan. Waktu untuk menjadi manusia kembali, bukan hanya mesin produktivitas.

Sudah Terjadi Banyak Hal

Minggu ini, mungkin ada yang berhasil mencapai target, mungkin juga ada yang gagal dan kecewa. Ada yang tersenyum bahagia, ada juga yang menahan tangis diam-diam. Ada pesan-pesan yang belum sempat dibalas, janji yang tertunda, dan langkah yang terasa berat.

Tapi tak apa.

Karena hidup bukan tentang seberapa sempurna semuanya berjalan, tapi bagaimana kita belajar menerima prosesnya.

Hidup Tak Perlu Serumit Itu

Pagi ini, coba duduk tenang. Pegang cangkir kopimu, hirup aromanya. Rasakan hangatnya berpindah ke telapak tanganmu. Dengarkan suara alam: burung, angin, kadang suara sepeda lewat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline