Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Keutamaan Tadarus Al-Quran di Masjid

Diperbarui: 16 April 2022   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Ramadan adalah bulan untuk mengoreksi dan memperbaiki bacaan Al-Quran kita melalui Tadarus Al-Quran (Antarafoto/Yulius Satriya Wijaya)

Bulan Ramadan adalah bulan Al-Quran. Abdullah ibn 'Abbas (radiyallahu 'anhuma) meriwayatkan bahwa:

"Rasulullah (Shallallahu alaihi wasallam) adalah orang yang paling dermawan dari semua orang. Dan beliau akan meningkatkan kedermawanannya selama Ramadan, ketika Jibril ('alayhis salam) biasa bertemu dengannya. Jibril ('alayhis salam) akan menemuinya setiap malam di bulan Ramadan untuk memeriksa bacaan Al-Qur'an. Rasulullah (Shallallahu alaihi wasallam) bahkan lebih murah hati daripada angin yang adil." (Sahih Bukhari, Hadis: 6)

Menurut Imam Hafiz Ibnu Hajar dalam komentarnya di kitab Fathul Bari, narasi hadis "memeriksa Al-Quran" maksudnya adalah masing-masing (Rasulullah dan Jibril) membaca satu sama lain seluruh Al-Quran (yang diwahyukan hingga Ramadan tertentu). Dengan kata lain, Rasulullah membacakan Al-Quran kepada Jibril (untuk dikoreksi), dan Rasulullah kemudian mendengarkan bacaan Jibril (untuk diikuti/ditirukan).

Dengan mengambil dasar dari hadis tersebut, maka boleh dibilang bulan Ramadan adalah bulan untuk mengoreksi dan memperbaiki bacaan Al-Quran kita. Dan, tidak ada cara yang paling baik untuk mengoreksi dan memperbaiki bacaan Al-Quran selain daripada dengan Tadarus Al-Quran.

Tadarus Al-Quran untuk Memperbaiki Bacaan Al-Quran

Membaca Al-Quran secara tadarus di masjid-masjid sudah dilakukan sejak jaman kekhalifahan Umar bin Khattab (radhiallahu anhu). Diriwayatkan dari Abi Ishaq al-Hamdani, bahwa Ali bin Abi Thalib (radhiallahu anhu) keluar pada awal Ramadan, lentera dinyalakan dan kitab Allah dibaca di masjid-masjid. Ketika itu, Ali berkata, "Semoga Allah menerangimu, wahai Umar dalam kuburmu, sebagaimana engkau telah menerangi masjid-masjid Allah dengan al-Quran".

Secara kaidah, membaca Al-Quran secara tadarus disebut dinamakan sebagai 'Qiraatul Idarah', yakni membaca Al-Quran dalam satu kelompok majelis secara bergiliran, untuk diperbaiki bacaan dan penguasaan tajwid-nya. Membaca Al-Quran seperti ini, menurut Imam Malik, Imam Nawawi dan Ibnu Taimiyah hukumnya harus (sunnah muakkad).

Keutamaan Tadarus Al-Quran di Masjid

Membaca Al-Quran secara Tadarus juga sesuai dengan sabda Rasulullah (Shallallahu alaihi wasallam):

"Tiada suatu kaum berkumpul di rumah-rumah Allah (Masjid), sedang mereka membaca kitab Allah (Al-Quran) dan bertadarus sesama mereka, melainkan akan diturunkan ke atas mereka ketenangan, kelimpahan rahmat, dan mereka akan dikelilingi oleh para malaikat serta Allah akan menyebut (memuji) mereka di hadapan para malaikat-Nya." (HR Muslim)

Hadis Rasulullah (Shallallahu alaihi wasallam) tersebut menerangkan kepada kita, betapa tingginya derajat orang yang bertadarus di masjid. Bayangkan, nama kita disebut dan dipuji oleh Alah di hadapaan para malaikat-Nya!

Tak hanya itu, para malaikat atas perintah Allah menurunkan ketenangan dan kelimpahan rahmat-Nya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline