Lihat ke Halaman Asli

Himam Miladi

TERVERIFIKASI

Penulis

Tak Perlu Khawatir Berlebihan Bila Google Kembali Tumbang

Diperbarui: 19 Desember 2020   21:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Ada banyak layanan alternatif yang bisa kita gunakan, alih-alih terlalu tergantung pada Google (ilustrasi: hvmasocialmedia.com)

Dunia seolah kiamat ketika Google mendadak mati pada 14 Desember 2020 lalu. Kedua anak saya yang tengah mengerjakan tugas di Google Classroom mengeluh tidak bisa mengirim hasil tugasnya. Istri saya yang sedang belajar pola jahitan di YouTube ikut pula uring-uringan.

Hari itu, seisi dunia tengah bertanya-tanya, mengapa raksasa internet seperti Google bisa mengalami pemadaman global?

Menurut analisis Downdetector, padamnya layanan Google terjadi di seluruh Eropa , AS, Kanada, India, Afrika Selatan, negara-negara di Amerika Tengah dan Selatan, Australia, sebagian Asia dan beberapa negara lainnya. Hampir semua layanan Google tumbang, mulai dari Gmail, YouTube, hingga Google Workspace (Google Docs, Meet, Classroom). Pengguna juga melaporkan gawai rumah pintar yang terintegrasi dengan Google Assistant, seperti Google Home dan Google Nest juga mengalami masalah.

Layanan Google yang padam pada 14 Desember 2020 (tangkapan layar Google Status)

Dikutip dari Techcrunch, juru bicara Google mengatakan gangguan terjadi karena masalah kuota penyimpanan internal.

Hari ini (14/2), pukul 3.47 PT (Pacific Time), Google mengalami gangguan sistem otentikasi selama sekitar 45 menit karena masalah kuota penyimpanan internal. Layanan yang mengharuskan pengguna untuk masuk mengalami tingkat kesalahan tinggi selama periode ini. Masalah sistem otentikasi diselesaikan pada jam 4:32 PT. Semua layanan sekarang dipulihkan. Kami mohon maaf kepada semua orang yang terkena dampak, dan kami akan melakukan tinjauan tindak lanjut secara menyeluruh untuk memastikan masalah ini tidak terulang kembali di masa mendatang.

Ini bukan pertama kalinya Google tumbang. Pada 16 Agustus 2013, Google berhenti beroperasi antara pukul 23.52 hingga 23.57 waktu Pasifik (durasi padam cuma 2 menit). Padamnya Google ini mencakup semua layanannya.

Tidak ada laporan pasti yang menyebutkan apa penyebab matinya Google saat itu. Meski cuma padam sekitar 2 menit, namun dampaknya dirasakan sangat besar. Menurut Gosquare, saat Google berhenti lalu lintas internet langsung turun sekitar 40%.

Bagaimana dengan peristiwa padamnya Google pada Minggu lalu?

Hingga sekarang, saya belum menemukan informasi seberapa besar dampak yang timbul akibat padamnya layanan Google dan YouTube. Tapi, berkaca pada kasus yang sama di tahun 2013, dampaknya tidak jauh berbeda. Lalu lintas internet diperkirakan terjun bebas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline